Ia menuturkan, ini merupakan kegiatan tahunan yang sebelumya sudah dilaksanakan beberapa kali di Museum Subkoss Garuda Sriwijaya Kota Lubuklinggau.
"Kami mengharapkan kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik setelah bekerjasama dengan berbagai unsur yang terkait lainnya,” cetus Chandra.
“Kamu juga berharap adanya masukan hingga saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak untuk memajukan museum ke depan yang lebih baik," bebernya.
Chandra menuturkan, bahwa lomba ini merupakan perpaduan antara gerak tari tradisional dan modern baik dari geraknya maupun kostumnya.
BACA JUGA:Sensasi Kuliner Terbaru di Aston Palembang
Museum Negeri Sumsel dalam hal ini sebagai museum umum di wilayah Sumsel banyak memiliki koleksi yang berkaitan dengan seni terutama koleksi perlengkapan.
Kemudian pakaian adat dan alat-alat musik tradisional, tentunya ini juga upaya museum dalam mempromosikan koleksi-koleksi bersejarah.
Termasuk untuk menambah jumlah minat para pengunjung khususnya pengunjung lokal.
Ia mengharapkan dari kegiatan tersebut bakal meningkatkan kegemaran menari di masyarakat umum khususnya generasi muda.
BACA JUGA:Mukernas GPdI di Palembang: Momen Mempertajam Program Kerja Musyawarah Besar
Kemudian mengangkat dan mempopulerkan tari tradisional Sumsel yang mengandung, nilai-nilai pendidikan karakter.
Tidak hanya juga bakal menciptakan pribadi yang mampu menghadapi era globalisasi.
"Kita harapkan dapat terpilihnya sanggar tari yang professional dalam membawakan tarian kreasi tradisional Sumsel, menghasilkan generasi muda yang terampil," tambahnya.
Bahkan dapat memahami makna dari seni tari dalam pelestarian budaya hingga mencintai karya seni tari Sumsel.
BACA JUGA:Wah! Polri Gelar Pengamanan Pemilu Selama 222 Hari
"Itulah beberapa hal yang kita harapkan dari kegiatan ini," terangnya.