MURATARA,KORANPALPRES.COM - Kabar kenaikan upah tukang di Musi Rawas Utara (Muratara) mencuat, namun dibalik angka yang meningkat, tidak semua wajah menyimpan senyuman.
Penyebab di balik kenaikan upah tukang di Musi Rawas Utara mengungkapkan tantangan yang mengkhawatirkan.
Baik itu pembangunan rumah pribadi, proyek pemerintahan, pembuatan kos kosan, hingga teras rumah.
Kenaikan upah tukang tersebut bermula kenaikan harga material bangunan di sejumlah toko bangunan.
BACA JUGA:Prestasi Gemilang: Muratara Terima Penghargaan Kemenkes, Hadiah Istimewa Menanti Nakes
"Pada umumnya tukang memberikan tarif permeter 250ribu. Karena ada desakan kebutuhan naik, yang juga berdampak upah tukang,"kata salah seorang kepala tukang di Musi Rawas Utara.
Ia menjelaskan, meskipun ada kenaikan upah tukang, membuat dunia pertukangan cukup berat persaingan
"Biasanya para tukang ini, daripada tidak ada pekerjaan. Memilih untuk banting harga. Dengan keuntungan yang lebih tipis,"jelasnya
Subai menyampaikan, dalam pembangunan rumah ada berbagai permintaan, misalkan saja ada bangunan kasar saja, pondasi saja, ada juga sampai terima kunci atau sampai selesai
BACA JUGA:Sssttt ! SMAN 2 Lahat Panggil Tukang Cukur Rambut Tuh, Ada Apa Gerangan
BACA JUGA:Guna Mengantisipasi Kemacetan, Dirlantas Polda Sumsel Peringatkan Tukang Parkir
"Kebanyakan permintaan pemilik rumah sampai bangunan kasar saja. Pondasi, tiang rumah, naik batu bata, atap. Itu harganya berbeda. Ada juga permintaan sampai selesai, biasanya harga lebih rendah,"ujarnya.
Sementara sebelumnya, Aprizal warga Kecamatan Rupit sedang membangun rumah mengaku kekualahan, upah tukang naik, baja materi juga naik
"Saya modal pas pasan. Pembangunan rumah sampai kasar saja. Nanti jika ada modal, kembali bergerak,"ujarnya