JAKARTA, KORANPALPRES.COM – Kiprah srikandi PLN dalam menghadirkan listrik ujung nusantara patut diapresiasi.
Hal ini menunjukkan bahwa para srikandi PLN ini ikut berperan aktif dalam menerangi seluruh negeri.
Bersamaan dengan peringatan Hari Kartini, banyak kisah heroik para Srikandi PLN dalam menjaga terang hingga perjuangan menghadirkan listrik untuk masyarakat yang berada di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, perseroan sangat mengapresiasi para Srikandi PLN yang berdedikasi tinggi untuk melayani masyarakat.
BACA JUGA:5 Skincare Terbaik untuk Menjaga Kesehatan Kulit, Kuy Cobain!
BACA JUGA:4 Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Digunakan Bersamaan, Jangan Sampai Salah Pilih Ya!
Dia melihat Srikandi PLN sebagai organisasi pegawai perempuan di PLN yang menjadi katalis penting dalam menunjang kinerja perusahaan.
“PLN merupakan korporasi yang sebagian besar diisi laki-laki, namun Srikandi PLN diberikan tanggung jawab dan hak yang sama sehingga para anggota Srikandi PLN bisa lebih produktif dalam menjalankan peran dalam karir, keluarga, dan sosial, meskipun punya peran ganda sebagai ibu dan perempuan pekerja,” tutur Darmawan.
Salah satu kisah perjuangan para Srikandi PLN di lapangan dituturkan oleh Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Palopo, Sulawesi Selatan, Rathy Shinta Utami.
Pada masa libur Idul Fitri 1445 H kemarin, dirinya dan tim sigap melakukan perbaikan untuk kerusakan jaringan listrik akibat bencana tanah longsor yang melanda Desa Lembang Kole Palian, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan.
BACA JUGA:5 Produk Skincare yang Cocok Buat Pemula dengan Harga di Bawah Rp50 Ribu!
BACA JUGA:7 Brand Skincare Lokal yang Ampuh Ratakan Warna Kulit, Bye Wajah Belang, Galaupun Hilang
"Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut, namun berdampak pada aset jaringan PLN. Longsor yang jaringan PLN menyebabkan gangguan listrik ke 1.467 pelanggan," ungkap Rathy.
Rathy mengisahkan, untuk menuju lokasi bencana, ia dan tim harus menempuh medan berat pegunungan di tengah cuaca yang sedang ekstrem.
Setelah menghabiskan waktu 4 jam perjalanan, pihaknya langsung memperbaiki kerusakan agar masyarakat bisa kembali menikmati listrik malam itu juga.