Itu menjadikan Suku Sekak tidak lagi menjadi suku terasing.
Suku Sekak berdiam di beberapa tempat di Bangka Belitung dan jumlah mereka diperkirakan hanya tersisa 120 keluarga saja.
Di Pulau Bangka, Suku Sekak tinggal di sekitar Kuto Panji, Jebu Laut, Kudinpar, Lepar, dan Pongok. Sementara di Pulau Belitung, banyak terdapat di Juru Seberang, Kampung Baru, dan Gantung.
4. Suku Melayu
Suku Melayu Bangka Belitung merupakan suku suku terbesar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Mereka juga merupakan suku asli di provinsi penghasil timah tersebut.
Disebabkan masih menjadi wilayah pemerintahan Kerajaan Sriwijaya pada masanya, Pulau Bangka menjadi tempat persinggahan banyak etnis.
Suku Melayu tersebar di seluruh provinsi, termasuk ke Pulau Bangka, dan sebagian besar Suku Melayu berdialek Belitung.
5. Suku Sakai
Suku ini cukup populer di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Mereka sebetulnya merupakan generasi kedua dari Suku Sekak yang sering disebut orang Belitung dengan sebutan Suku Sekak modern.
Mereka menetap di Pulau Bangka dan mengikuti program pemerintah sejak tahun 70-an, kelompok masyarakat ini lebih tertarik untuk bercocok tanam dan berkebun palawija dari pada menjadi nelayan.
Mengenai bahasa yang dituturkan masyarakat di Bangka Belitung selain bahasa Melayu Bangka dan Belitung, bahasa daerah lain juga ada.
Bahasa Kayu Agung yang berasal dari Sumatera Selatan cukup banyak pemakainya. Bahasa Kayu Agung memiliki sebaran di Desa Kimak dan Desa Sarang Mandi, di Pulau Bangka.
Dialek bahasa Kayu Agung di kedua daerah itu memiliki kekhasan masing-masing, yaitu dialek Kimak dan dialek Sarang Mandi.