Namun, berlangsung dengan proses persidangan yang rumit bahkan sangat tidak logis.
Sementara, di luar masih banyak tikus berdasi yang sembunyi di balik kata pejabat, berkeliaran dengan gembira dan santai, sambil menikmati uang rakyat yang sering kali disalahgunakan untuk hal yang bersifat pribadi, bukannya mensejahterakan rakyat namun sebaliknya membuat rakyat menjerit seolah mencari dimana keadilan negeriku?
Buka matamu, para pejabat negaraku, lihatlah dan dengarlah seruan rakyatmu, jangan bersembunyi di balik kata jabatan untuk memanfaatkan peluang, selalu menginginkan lebih banyak, tidak peduli apakah cara yang ditempuh itu dibenarkan oleh syariah atau tidak.
BACA JUGA:Resmi Dilantik, Sebanyak 108 Siswa Diktukba Bahagi Bisa Menjadi Bintara TNI AD
Yang penting kesenangan duniawinya terpenuhi.
Jangan dibutakan oleh kekayaan dan jabatan.
Keserakahan hanya akan membawa manusia pada kerugian di dunia dan akhirat.
Inilah realita hukum di negeri ini seperti dibuat untuk membinasakan masyarakat miskin dan menjadi kaki tangan masyarakat kelas atas.
BACA JUGA:6 Artis Korea yang Punya Vibes Mahal, Pancarkan Visual Mewah Bak Sang Dewi
BACA JUGA:Review Casio G-Shock GA-B2100CT-1A5DR: Jam Tangan yang Tahan Banting dan Tampil Stylish!
Karena aparat penegak hukum sering kali mengabaikan realitas yang terjadi di masyarakat ketika menegakkan peraturan.
Tempat di mana hanya yang berduit yang bisa mengaturnya secara maksimal.
Yang perlu ditingkatkan dalam penegakan hukum di Indonesia adalah hukum yang tumpul ke atas diubah menjadi hukum yang adil dan setara.
Seperti yang tertera di dalam sila kelima keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, dimana seharusnya seluruh warga negara harus diperlakukan secara adil, tanpa memandang kekayaan atau kekuasaan.