Depresi pada perokok lebih dikarenakan oleh nikotin, yang membuat hormon Dopamin tidak terkendali.
Selain itu, bisa juga disebabkan perubahan mood secara drastis karena kinerja otak yang terganggu dari kebiasaan merokok.
Menurut dr Kurniawan, merokok adalah tidak berdayanya melawan ketagihan nikotin dan akan berakibat pada kesehatannya.
“Rasa tanggung jawab membuat perokok tidak membawa risiko gangguan kesehatan akibat rokok pada anggota keluarga yang disayanginya,” jelasnya.
BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Sumbagsel Pastikan Stok LPG di OKU Aman Jelang Libur Panjang
Dalam satu batang rokok yang dihisap, akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya.
Bahkan yang paling berbahaya adalah nikotin, tar dan Carbon Monoksida (CO).
Basuki (50), salah satu pekerja dari Project Sumatera PT KPI yang berkantor di Plaju, menceritakan beratnya godaan untuk tidak merokok.
Untuk orang yang pekerjaannya terutama banyak di lapangan, pasti godaan merokok itu ada.
BACA JUGA:Kilang Pertamina Plaju tingkatkan kapasitas produksi Avtur untuk penerbangan haji 2024
“Terutama waktu kita menunggu pekerjaan yang belum selesai, apalagi teman-teman semua pada merokok, nah itu sulit banget godaannya,” ungkapnya.
Tapi Basuki memilih konsisten dan berusaha menjaga kesehatannya dengan tidak merokok.
Meskipun ia dulu pernah mencicipi tembakau saat masa mudanya.
“Jadi sebaiknya untuk anda yang merokok silakan segera berusaha untuk menghentikan kegiatan merokok anda, atau paling tidak, jangan merokok di tempat umum,” pesan Basuki untuk para perokok.
BACA JUGA:Demi Kelancaran Penerbangan Haji 2024, Pertamina Patra Niaga Sumbagsel Pasok Avtur hingga 200 KL
Area Manager Communication, Relations & CSR PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju, Siti Rachmi Indahsari mengatakan, Kilang Pertamina Plaju merupakan obyek vital nasional.