BACA JUGA:Berikut Ini 12 Satker Polri Raih Penghargaan Nilai IKPA Terbaik Versi Kemenkeu
Bulan-bulan pertama pasca proklamasi kemerdekaan, Surabaya menjadi kota yang sangat "panas". Pasalnya telah banyak terjadi perebutan senjata dari pasukan Jepang dan pertempuran melawan Sekutu.
Beberapa hari setela Pertempuran Surabaya meledak, melalui sebuah radio Jasin mengumumkan bahwa pasukan Polisi Istimewa yang ia pimpin telah dimiliterisasi.
Oleh sebab itu, mereka harus diikutsertakan dalam pertempuran. Selama Pertempuran Surabaya berlangsung, Jasin memimpin pasukannya dalam pertempuran di beberapa tempat.
Menjelang akhir November 1945, Jasin meninggalkan Surabaya dan memindahkan markasnya ke Sidoarjo.
BACA JUGA:Aliran Listrik Padam di Wilayahnya, Jenderal Bintang Dua Polda Sumsel Turun Tangan
Selain terlibat dalam pertempuran Surabaya, peran Jasin juga tidak terlepas dari keterkaitan dengan Mobiele Brigade (Mobbrig) atau yang sekarang disebut Brigade Mobil (Brimob).
Moehammad Jasin diangkat menjadi Komandan Mobiele Brigade Besar (MBB) Jawa Timur. Ia juga menjadi Koordinator Mobrig di semua keresidenan di Jawa Timur.
Selain berkiprah di bidang kepolisian, Jasin juga pernah menjabat sebagai ebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA), anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS).
Dan Karier Politiknya Akhir Hidup Komjen Pol. (Purn) DR. H. M. Jasin wafat pada Kamis, 3 Mei 2012. Beliau wafat di RS Polri Kramat Jati. Jasadnya kemudian dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
BACA JUGA:Mengaku Personel Kepolisian, Kakak Beradik Ini Raup Ratusan Juta Dari Aplikasi WhatsApp
BACA JUGA:Waduh! Ada Polisi Militer TNI di Royal PGC Golf Lounge, Ternyata Dalam Giat Ini
"Untuk mengenang jasa-jasanya, berdasarkan Keputusan Presiden No. 116/TK/Tahun 2015, 5 November 2015, ia dianugerahi gelar Pahlawan Nasional," tutupnya.
Dapatkan update konten terkini dan terbaru setiap hari di koranpalpres.com. Ayo Gabung di Channel WhatsApp dengan cara klik link ini "Channel WA koranpalpres.com".