Vokal niktiko adok merupakan tradisi yang menjadi identitas masyarakat suku Komering digunakan dalam upacara pernikahan untuk pemberian adok.
Identitas adalah salah satu tanda bahwasanya vokal niktiko adok sebagai ikon tradisi bagi masyarakat Suku Komering.
Vokal niktiko adok memiliki dua bagian yaitu pisaan dan warahan yang menjadi satu pertunjukan niktiko adok.
BACA JUGA:10 Manfaat Permainan Tradisional Bagi Tumbuh Kembang Anak! Kuy Simak Apa Aja Ya
Pisaan dan warahan juga sebagai indeks pada vokal niktiko adok,indeks adalah istilah penting dalam pertunjukan tradisional.
Vokal niktiko adok merupakan hal terpenting dalam pertunjukan niktiko adok karena nama adok serta nasihat terdapat pada pisaan dan warahan.
Maka dari itu vokal niktiko adok berfungsi sebagai simbol karena nama adok bisa digunakan apabila sudah menjalankan prosesi niktiko adok, prosesi niktiko adok tidak bisa dilaksanakan tanpa vokal niktiko adok karena vokal tersebut merupakan hal terpenting dalam pertunjukan niktiko adok.
Aturan adat bagi masyarakat Suku Komering diharuskan memiliki adok, karena adok merupakan nama panggilan dalam keluarga yang digunakan untuk menunjukan kasta. Pemberian adok dilaksanakan dalam prosesi niktiko adok pada upacara pernikahan Suku Komering.
BACA JUGA:UNIK, Bukan Rayakan 17 Agustus Tapi Tradisi Ini Diselingi Saat Hajatan di Lahat Lho, Intip Yuk
Pemberian adok dilakukan oleh pencanang sebagai pemain instrumen canang dan penutur sebagai vokal niktiko adok.
Adok bisa dipakai apabila sudah di niktiko adok oleh penutur dan pencanang.
Apabila kedua mempelai pada upacara pernikahan Suku Komering tidak melakukan pengesahan adok secara adat, maka mereka tidak dianggap sebagai bagian dari Suku Komering.
Aturan adat untuk mendapatkan adok kedua mempelai harus diberi pisaan dan warahan. Maka dari itu niktiko adok memiliki peran penting sebagai kesesuaian norma-norma sosial bagi masyarakat Suku Komering.