Akibat jumlah jamaah yang melimpah, diantaranya ada yang diarahkan untuk sholat di rooftop atau bagian paling atas Masjidil Haram.
BACA JUGA:Purna Tugas, Ditlantas Plda Sumsel Gelar Upacara Pelepasan Anggota
BACA JUGA:Satgassus Pencegahan Korupsi Polri Lakukan Pendampingan Penyaluran BPNT
Jamaah shalat Jumat yang rata-rata merupakan calon jamaah haji dari seluruh dunia termasuk Indonesia itu terpaksa shalat di bagian atas atap masjid tersebut yang tanpa penutup atau atap.
Sebagian lagi shalat di bagian atas masjid yang masih ada atap transparan seperti kaca. Padahal cuaca Jumat siang.
Saat itu mencapai 45 derajat celcius. Mereka tidak dapat memilih tempat di ruang ber AC yang sejak sekitar pukul 09.00 WIB sudah penuh oleh jamaah.
Sebelumnya, ternyata di Madinah ada makanana Khas Palembang yang sangat luar biasa yang disajikan kepada jemaah haji Indonesia di Marmara Hotel Hilton Madinah.
BACA JUGA:Asisten Kapolri Bidang SDM: Rekrutmen Polri Zero Accident
Makanan khas Indonesia memang selalu disajikan untuk jemaah haji Indonesia, tapi kali in sedikit berbeda.
Dari biasanya untuk sajian makan malam dan menjadi sangat istimewa saat makan malam di Restoran Marmara Hotel Hilton Madinah.
Di antara deretan menu tradisional nusantara seperti tunjang, soto ayam, dan ikan bakar, ada makanan dari Palembang yakni pempek.
Menu olahan daging ikan yang dicampur tepung tapioka atau sagu ini bukan buatan dari dua chef kawakan di Hilton, Muslim (32) dan Pipiet Purwanto (50), melainkan oleh-oleh yang disedekahkan seorang jemaah.
BACA JUGA:Wadu! Kapolri Mengambil Langkah Tegas Ini Mencapai Visi Indonesia Emas 2024
BACA JUGA:Institusi Kepolisian Ternyata Juga Memiliki Pahlawan Penting, Berikut Buktinya
"Itu saya bawa sendiri dari Palembang, mereknya King yang sudah lama menjadi langganan kami. Jumlahnya 100 buah," ujar Mantan Kapolda Sumsel, Irjen Pol (Purn) Eko Indra Heri S bersama jemaah paket Al Fath Maktour kepada wartawan, Ahad 2 Juni 2024.