Khususnya dalam integrasi dan agregasi untuk mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi.
Karena hal ini yang akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan penyerapan gas bumi.
“Tentu, kami harapkan tidak hanya industri eksisting namun juga pelanggan baru yang berada di sekitar infrastruktur yang telah terintegrasi,” ujar Ratih, 11 Juni 2024.
Optimasi pemanfaatan gas hilir dan integrasi infrastruktur dilakukan PGN dengan mengembangkan jaringan pipa distribusi gas bumi Jateng.
BACA JUGA:PGN Pastikan Layanan Gas Bumi Aman selama Idul Fitri 2024
Total pipa distribusi yang sudah dibangun saat ini sepanjang ±34 Km.
Menurut Ratih, Pipa Distribusi PGN yang telah terintegrasi dengan Pipa Cisem dan Gresem juga akan memberikan fleksibilitas mendatangkan pasokan dari beberapa sumber.
Selanjutnya, PGN dapat melakukan agregasi pada customer-customer potensial.
Pada tahun 2024 ini, PGN akan terus berusaha menyelesaikan penyelesaian infrastruktur ke calon pelanggan yang sudah teken kontrak.
BACA JUGA:Capaian Keuangan Gemilang, PGN Catat Pendapatan USD 3,65 Miliar di Tahun 2023
Antara lain PT KCC Glass Indonesia di Batang dengan kebutuhan volume gas 8 BBTUD.
Beberapa pabrik lainnya berada di Kendal dan Mangkang seperti LBM, BTR, Matahari Tire Indonesia dan Sango Ceramic dengan potensi volume awal sekitar 3 BBTUD di tahun 2024 ini.
“Dengan demikian, total proyeksi optimasi penyaluran gas melalui Pipa Gresem-Cisem pada di akhir tahun ini sekitar 14 BBTUD atau sekitar 14 juta M³ per bulan,” jelasnya.
Pemanfaatan LNG Domestik untuk Industri
Pemanfaatan gas bumi domestik terus berlanjut seiring layanan komoditas Liquified Natural Gas (LNG) milik PT PGN Tbk yang memasuki era baru.