Jika hilal pada tanggal itu tidak terlihat, baik karena faktor cuaca atau memang hilal belum tampak, maka bulan kamariah digenapkan menjadi 30 hari.
Pemerintah Arab Saudi memakai metode Rukyatul Hilal dan mengumumkan bahwa hilal berhasil terlihat pada maghrib 6 Juni 2024.
Dengan kemunculan hilal ini, mereka menetapkan bahwa Jumat, 7 Juni 2024, adalah awal Zulhijah 1445 H. Lewat keputusan itulah, Iduladha bisa dirayakan pada Ahad, 16 Juni 2024.
Umat Islam sedunia bukan tidak pernah mencari solusi untuk menyamakan hari-hari besar bulan Islam.
BACA JUGA:Pemkab OKU Timur Gelar Operasi Pangan Murah dan LPG 3 Kg Jelang Hari Raya Kurban
Hari-hari besar seperti hari Arafah dan Iduladha ialah menggunakan Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT).
KHGT ini jika seluruh pihak menyepakati sebetulnya memiliki prinsip satu hari satu tanggal yang sama di seluruh dunia.
Penerapan KHGT itu juga akan melenyapkan perbedaan dalam perayaan hari-hari besar Islam, termasuk Iduladha. Dengan demikian seluruh umat Islam di berbagai belahan dunia dapat merayakannya secara serempak.
Masalahnya tidak semua pihak menerima pemakaian KHGT ini dengan beberapa alasan dan kepentingan juga. Jadi, kesatuan dan kerinduan umat Islam untuk berhari raya pada tanggal yang sama masih menjadi angan-angan.