Menurut Tarbiyah, arsip bersejarah begitu penting karena menjadi bukti sejarah.
Untuk itu diberikan edukasi pada ormas, perusahaan swasta dan masyarakat tentang pentingnya melaporkan arsip atau dokumen yang bernilai sejarah.
Tanpa mereka sambung Tarbiyah, pihaknya tidak akan tahu ada dokumen atau arsip apa saja yang bernilai sejarah.
"Sejauh ini belum ada laporan arsip dari ormas, perusahaan swasta ataupun masyarakat, yang ada baru dari OPD," singgungnya.
BACA JUGA:Apresiasi Prestasi Puteri Anak Pariwisata Sumsel, Ini Harapan Sultan Palembang Darussalam
Masih kata Tarbiyah, dengan adanya arsip paling tidak ada dokumen terkait sejarah yang ada.
Dia berharap, dengan adanya Bimtek ini semua elemen masyarakat bersedia melaporkan jika memiliki atau menemukan dokumen bersejarah ke Dinas Kearsipan.
"Kita juga berusaha di Dinas Kearsipan ini ke depannya bisa jadi tempat untuk kunjungan pariwisata bagi masyarakat dan sekolah-sekolah, sehingga masyarakat akan tahu arsip-arsip yang ada," tandasnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni melalui Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Nelson Firdaus menambahkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel mendukung kegiatan yang diadakan Dinas Kearsipan Provinsi Sumsel.
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Dapat Gelar Sultan Mangku Residen Oleh Ketua Adat Komering
Permasalahan kearsipan kata Nelson, bukan hanya urusan pemerintah melainkan menjadi tanggung jawab kita semua.
"Kegiatan ini menjadi terasa penting bagi kita, untuk bersama-sama mewujudkan arsip sebagai pencatat sejarah dan arsip sebagai memori kolektif daerah," kata Nelson.
Menurut dia, masyarakat perlu sadar akan pentingnya arsip.
Arsip bukan hanya untuk sebuah lembaga, namun juga ada di masyarakat.
BACA JUGA:Pj Gubernur Agus Fatoni Bersama Menteri LHK Gelar Rapat Penanganan Karhutla di Kabupaten OKI
Nelson mengajak untuk bersama-sama berkolaborasi dalam menata menyelamatkan arsip untuk warisan bagi bangsa negara serta anak cucu kita diwaktu mendatang.