Takus yang melambangkan situs sejarah Kerajaan Sriwijaya, menandai kebesaran masa lalu yang terus diabadikan dalam bangunan modern.
BACA JUGA:Proyek Flyover Pertama di Palembang, Nilainya Rp60 Miliar dengan Panjang 400 Meter
Dibangun dengan metode cast insitu balance cantilever, Jembatan Ogan ini memiliki nilai investasi sebesar Rp1,2 triliun.
Pembangunan jalan tol ini bukan hanya tentang mengurai kemacetan lalu lintas, tetapi juga menghidupkan kembali sejarah dan memperkuat keterhubungan antarwilayah.
Jembatan Ogan bukan hanya sekadar struktur fisik, tetapi juga simbol kebanggaan bagi Indonesia, mencerminkan keajaiban teknologi modern yang berpadu harmonis dengan kekayaan sejarah dan budaya.
Jembatan Ogan ini merupakan titik penghubung yang penting pada ruas tol Kayu Agung- Palembang- Betung (Kapal Betung) yang menghubungkan kota Palembang menuju Betung hingga ke Jambi.
BACA JUGA:Mulai Beroperasi! Flyover Sekip Ujung Palembang Hari Ini Dibuka Bakal Diresmikan Presiden Jokowi
Tol Kapal Betung juga merupakan jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Dalam proses pembangunannya, Jembatan Ogan ini hampir 99% menggunakan produk-produk lokal asli Indonesia.