OKU, KORANPALPRES.COM - Pembangunan infrastruktur di Sumatera Selatan mengalami tonggak sejarah baru dengan rampungnya pembangunan Jembatan Gantung senilai Rp9,8 miliar.
Jembatan yang diberi nama Jembatan Air Lontar ini menjadi simbol baru dalam memperkuat konektivitas ekonomi di wilayah Sumatera Selatan.
Melintasi Sungai Muara Laham dan Sungai Ogan dengan panjang bentang mencapai 90 meter dan lebar 6 meter, jembatan ini tidak hanya menyediakan akses yang lebih baik bagi penduduk lokal namun juga memperlancar arus transportasi barang dan hasil pertanian.
Proyek ini tidak hanya memberikan kemudahan akses transportasi bagi penduduk lokal, tetapi juga diharapkan dapat membuka peluang baru dalam meningkatkan perekonomian daerah, terutama bagi petani dan masyarakat umum di wilayah tersebut.
Diresmikan langsung oleh Menteri PUPR Republik Indonesia, M. Basuki Hadimuljono, pada tanggal 27 Februari 2022, Jembatan Air Lontar menghubungkan antara Desa Tangsi Lontar, Kecamatan Pengandonan dengan Desa Lontar, Kecamatan Muara Jaya.
Proyek ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Pemerintah Kabupaten OKU, dan didukung oleh Kementerian PUPR.
Seluruh konstruksi jembatan menggunakan produk dalam negeri, dari struktur baja hingga tenaga kerja lokal, memberikan dampak positif langsung terhadap perekonomian daerah.
Dengan telah beroperasinya Jembatan Air Lontar, diharapkan akan terjadi peningkatan signifikan dalam konektivitas ekonomi lokal, serta memperkuat integrasi antar-wilayah di Sumatera Selatan.
Ini juga merupakan bagian dari ribuan proyek jembatan gantung yang telah tersebar di seluruh Indonesia, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menciptakan pemerataan pembangunan yang merata di berbagai daerah.
Pembangunan infrastruktur semacam ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek dalam bentuk pekerjaan konstruksi, tetapi juga memberikan dampak jangka panjang berupa peningkatan kualitas hidup dan kesempatan ekonomi bagi masyarakat setempat.
Dengan demikian, Jembatan Air Lontar tidak hanya menjadi simbol kemajuan teknis, tetapi juga simbol dari komitmen nyata pemerintah dalam memajukan kesejahteraan rakyat Indonesia melalui pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan inklusif.