Fakta Sejarah Jembatan Ampera, Proyek Rampasan Perang Senilai Rp30.000

Jumat 21 Jun 2024 - 13:46 WIB
Reporter : Trisno Rusli
Editor : Trisno Rusli

Perubahan nama menjadi Jembatan Amanat Penderitaan Rakyat atau Ampera pada masa Orde Baru

1974

Bentang tengah tidak lagi beroperasi karena permasalahan mekanikal dan elektrikal sehingga aktivitas turun naik bagian tengah jembatan ini sudah tidak dilakukan lagi

BACA JUGA:Detik-detik Banjir Bandang di Baturaja Hantam Dua Jembatan Hingga Putus, Warga Terancam Terisolir

BACA JUGA:Lagi! Truk ODOL Renggut Nyawa Pengendara Motor di Palembang, Ratu Dewa Minta Operasikan Jembatan Timbang

1990

Dua pemberat yang masing-masing beratnya 500 ton dibongkar

1992

Pengecatan ulang menjadi warna kuning dari sebelumnya berwarna abu-abu

BACA JUGA:Cerita Warga Musi Rawas Utara yang Bertahan Tanpa Jembatan di Desa Rantau Telang dan Tanjung Agung

BACA JUGA:Jembatan Sungai Maung Putus, Akses Jalan untuk Roda Empat Mulai Dikerjakan, Ini Penampakannya

Tahun 2002

 
        Lihat postingan ini di Instagram  
 
                  Sebuah kiriman dibagikan oleh irfan_gallery (@irfaan_12351)

Pengecatan ulang dengan warna mereah seperti saat ini

Hingga saat ini, Jembatan Ampera menjadi ikonik Kota Palembang yang memiliki peran penting menghubungkan kawasan Ulu dan Ilir Palembang.

Tags : #sejarah jembatan ampera #proyek jembatan ampera #palembang #jembatan musi #jembatan ampera #fakta jembatan ampera
Kategori :

Terkait

Terpopuler

Terkini