Terkait tudingan miring ini, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin memberi jawaban tegas.
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni, Jumat Masih di Pagaralam Sabtu Dapat Kabar Diganti Senin Dilantik
Menurutnya, tidak ada cawe-cawe Presiden Jokowi dalam penggantian Pj Gubernur Sumatera Utara dan Pj Gubernur Sumatera Selatan.
"Pergantian pejabat Gubernur sesuatu yang dilaksanakan sesuai dengan regulasi dikarenakan ada pejabat yang akan maju dalam kontestasi Pilgub. Ini sama sekali tidak ada kaitannya soal cawe-cawe atau siapa calon gubernur akan datang," tegas Ngabalin kepada awak media, Minggu 23 Juni 2024.
Dikatakan Ngabalin, proses penggantian para kepala daerah telah sesuai tata kelola pemerintahan yang diatur oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Sementara Presiden Jokowi sendiri sibuk dan fokus pada penyelesaian proyek-proyek strategis nasional.
Jadi, tegas Ngabalin, tidak ada sama sekali unsur politik tentang siapa calon gubernur di Pilkada Serentak 2024 dan Pj Gubernur di daerah tersebut.
"Rotasi para pejabat punya pengalaman yang banyak dalam melayani masyarakat yang dipimpin. Pada saatnya, beliau-beliau kembali ke instansi induk. Sudah punya pengalaman yang banyak, karena tidak semua pejabat punya pengalaman dan mampu melayani masyarakat yang dipimpinnya," tuturnya.
Seperti diketahui, Bobby Nasution yang saat ini menjabat Wali Kota Medan, akan mencalonkan diri di Pilkada Provinsi Sumut 2024 sebagai calon gubernur.
Ia diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Golkar.
Bobby Nasution, suami Kahiyang Ayu binti Joko Widodo, percaya diri untuk maju ke Pilgub Sumut.
Meskipun ia harus bersaing dengan cagub petahana, Edy Rahmayadi dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sekalipun.
Pede-nya Bobby maju di Pilgub Sumut mendatang dinilai publik lantaran ia merasa menantu orang nomor satu di Republik ini.
Tidak heran kalau kemudian muncul anggapan masyarakat bahwa pergantian tiba-tiba Pj Gubernur Sumut ada ada kaitannya dengan pencalonan Bobby.