MARTAPURA, KORANPALPRES.COM - Sebagai upaya melestarikan tradisi khususnya adat Komering Betung, sekelompok pemuda-pemudi di Desa Betung, Kecamatan Semendawai Barat sangat antusias menggelar acara ningkuk atau runcak-runcakan dalam bahasa Komering.
Dimana acara Ningkuk ini biasanya diadakan di setiap acara pernikahan yang mana saat ini acara adat seperti ini sudah hampir punah
PLH Kepala Desa Betung Firdaus, AmPd mengatakan, bahwa acara ningkuk seperti ini dilaksanakan untuk menghidupkan kembali adat istiadat khususnya ada Komering Betung.
"Dimana acara seperti ini sudah hampir punah dan hampir ditinggalkan. Alhamdulillah para tokoh adat sangat mendukung diadakannya acara seperti ini karena tentunya untuk melestarikan budaya," katanya Senin, 24 Juni 2024.
BACA JUGA:Lestarikan Tradisi Bekarang, Pemkab Muba Bakal Gelar Festival Embung Senja
BACA JUGA:Ramuan Tradisional Bantu Menurunkan Berat Badan, Bahan Sederhana Banget!
Ia juga menyampaikan, Pemerintah Desa Betung bersama tokoh masyarakat akan terus berupaya melestarikan tradisi Ningkuk ini.
Sebab, banyak nilai positif dalam kegiatan Ningkuk yang bisa dipetik. Seperti unsur bersosialisasi, bertanggung jawab, kecekatan.
"Serta tentu saja sebagai fungsi rekreasi dan dengan melestarikan budaya," ujarnya.
Lanjut kata dia, dengan budaya dan adat istiadat ini tentunya memberikan edukasi yang positif kepada generasi muda.
"Selain itu acara ini juga biasanya menjadi ajang mendapatkan jodoh dan kenalan baru bagi muda mudi atau bujang gadis kita," bebernya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, Tradisi ini biasanya akan dilakukan di setiap ada warga yang hendak melangsungkan acara pernikahan.
Ningkuk ini menjadi salah satu cara pertemuan bujang dengan gadis yang merupakan teman kedua calon mempelai.