"Nantinya bujang dan gadis ini akan ditempatkan pada satu lokasi secara berhadap-hadapan," jelasnya.
BACA JUGA:Pelestarian Tradisi Lisan Sumatera Selatan, Kearifan Lokal yang Tergerus di Era Global
Kemudian, mereka akan saling berpantun sembari menjalankan selendang dari satu orang ke orang lainnya sembari diiringi musik.
Lalu ketika lantunan musik berhenti, maka selendang yang diedarkan tersebut juga berhenti.
"Selanjutnya bagi yang memegang selendang saat musik berhenti itu maka akan mendapatkan semacam hukuman, sepeti menari berpasangan, merayu lawan jenis, berpantun, dan lain sebagainya," tuturnya.
Sementara, Rudi salah satu pemuda yang mengikuti acara ningkuk ini menyampaikan, bahwa tradisi Ningkuk kini memang sudah jarang dijumpai.
BACA JUGA:UNIK, SMPN 2 Lahat Tampilkan Tarian Tradisional Ini Lho di Smansa Cup 18 Muara Enim
Oleh karena itu, ia juga mengajak generasi muda untuk tetap melestarikan tradisi ningkuk ini.
"Kita berusaha agar dapat merawat tradisi lama yang telah hampir punah ini agar tetap terjaga di tengah masyarakat," pungkasnya.