Kedua proyek ini dimulai pada akhir Desember 2023 dengan target selesai pada tahun 2025 atau akhir Mei 2024.
BACA JUGA:BUSYET! Bukit Sampai Rata Demi Bangun Tol IKN Segmen 3B Senilai Rp1,2 Triliun, Ini Progresnya
Saat ini, progres fisik untuk Junction Pekanbaru Bypass-Pekanbaru telah mencapai 16,27% dengan pengadaan lahan mencapai 26,17%.
Proyek ini dirancang untuk mendukung konektivitas antara jalan tol Pekanbaru Dumai dan jalan tol Pekanbaru Bangkinang, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan mobilitas logistik di Provinsi Riau.
Sementara itu, Junction Palembang-Indralaya juga mengalami kemajuan yang signifikan, dengan progres fisik mencapai 26,48% dan pengadaan lahan mencapai 83,94%.
Proyek ini akan menghubungkan berbagai jalan tol yang sudah beroperasi di Provinsi Sumatera Selatan seperti jalan tol Kayu Agung Palembang dan Palembang-Indralaya, dengan harapan meningkatkan efisiensi transportasi regional.
Kedua junction tol ini dirancang untuk memiliki standar yang tinggi, dengan lebar jalur mencapai 3,6 meter pada tahap awal dan 4 meter pada tahap penuhnya.
Fasilitas tambahan seperti rest area juga akan disediakan untuk kenyamanan pengguna jalan tol.
Diharapkan bahwa dengan adanya kedua junction tol ini, aksesibilitas antara berbagai ruas jalan tol akan lebih mudah dan lancar, memungkinkan para pengguna untuk menjangkau tujuan mereka tanpa harus keluar dari jalan tol.
Proyek ini diharapkan dapat memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat sekitar dan secara keseluruhan untuk kemajuan infrastruktur Sumatera.
BACA JUGA:Sumatera Selatan Bakal Miliki Tol Terpanjang di Indonesia, Panjangnya 329 Km, Lampaui Trans Jawa
BACA JUGA:Penutup JTTS, Tol Senilai Rp2,76 Triliun Ini Lengkapi 24 Ruas Dengan Total 2.704 Km
Dengan proyek-proyek ini terus berlanjut, pemerintah dan para pemangku kepentingan berharap agar pembangunan tol Trans Sumatera dapat memberikan dampak positif yang besar dalam menghubungkan dan mempercepat konektivitas di pulau Sumatera.