Kuliner khas besemah dari Lemang Padi Pulut sebagai makanan khas yang ditemani Kopi Pagaralam, sampai dengan makanan berat lauk nasi Ikan Tempoyak juga tersedia.
Kerajinan tangan berbahan baku rotan juga dapat ditemukan di desa wisata Tebet Lereh.
BACA JUGA:Wushu Pagaralam Memang Bukan Kaleng-kaleng, Atletnya Lolos Wakili Sumsel ke Ajang PON 2024
Hasil hutan rotan di sana awalnya untuk membuat peralatan kebutuhan rumah tangga namun berkembang menjadi kerajinan tangan souvenir Pagaralam.
3. Kampung Tertinggi di Sumsel, Kampung IV Gunung Dempo
Kampung ini tentu anda sudah tahu kan?
Jika Anda suka mendaki gunung, Gunung Dempo, kampung unik satu ini dapat dijadikan salah satu pilihan ketika akan mendaki.
BACA JUGA:Tingkatkan Profesional Prajurit, Kodim Bengkulu Selatan Latihan Menembak Senjata RIngan
Sebelum mencapai Basecamp awal pendakian, Anda akan melewati desa terdekat yang tepat berada di bawah Gunung Dempo yaitu Kampung IV.
Anda juga akan menemukan hamparan kebun teh yang memiliki luas puluhan ribu hektar dan telah dikelola sejak zaman penjajahan kolonial Belanda puluhan tahun silam.
Kampung IV di Gunung Dempo ini adalah Kampung tertinggi di Sumsel.
Terletak di ketinggian 1575 -1600 mdpl kampung unik ini menjadi salah satu jalur utama titik awal pendakian.
BACA JUGA:Pendam II Sriwijaya Latihan Menembak Senjata Ringan, Tingkatkan Kemampuan Menembak Perorangan
Ada yang unik, meski Kampung IV ini berada di Sumsel namun bahasa dominan yang digunakan di sini ialah Bahasa Jawa.
Warga yang tinggal di Kampung IV memang banyak yang berasal dari wilayah Jawa seperti Purwokerto, Wonosobo, Tegal, Kebumen, dan lain-lain.
Kampung IV itu sendiri merupakan desa yang terdapat di kaki gunung Dempo, dengan jumlah penduduk 19 kepala keluarga (KK) dan tiap keluarga berjumlah kurang lebih 4-5 orang saja.