Sedijatmo terus memperjuangkan realisasi proyek Jatiluhur bersama pemerintah India dan organisasi internasional.
Bahkan, bendungan ini tidak hanya bermanfaat sebagi penyuplai irigasi saja.
Akan tetapi, infrastruktur penampungan air di Jawa Barat ini berguna sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Setidaknya, ada sekitar 6 turbin pada bendungan ini dengan daya sebesar 187 Mw.
Dimana PLTA ini diproyeksikan bisa menghasilkan produksi listrik sekitar 2.700 kwh per harinya.
Bukan itu saja, Bendungan Jatiluhur ini bisa menjadi penyediaan air baku dan dimanfaatkan sebagai objek wisata.
Selain itu, objek wisata di Bendungan Jatiluhur ini dilengkapi dengan hotel, bungalow, restoran, playground, ruang pertemuan serta rekreasi dan olahraga air lainnya.
Seperti diketahui, bendungan senilai USD230 juta ini dibangun sejak tahun 1957, dimana peletakan batu pertama oleh Presiden RI pertama yakni Ir Soekarno.
Bendungan Jatiluhur ini disebut sebagai bendungan terbesar di Indonesia diresmikan pada tahun 1967 oleh Jenderal Soeharto yang menjabat sebagai presiden kedua RI.
Demikian informasi mengenai bendungan terbesar di Indonesia yang menghabiskan dana mencapai USD230 juta.