3. Sering Stress
Anak-anak pasti bisa mengalami stres dalam hidupnya, sama seperti orang dewasa. Namun, ternyata stres justru bisa menurunkan IQ anak.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh ahli saraf Brendan Kelly, MD dari Ohio State University Wexner Medical Center di Columbus. Ia mengklaim bahwa tingkat stres yang tinggi merusak otak dan meningkatkan risiko Alzheimer.
BACA JUGA:Dua Ruas Tol di Provinsi Sumbar dan Aceh Ini Ditargetkan Rampung pada Caturwulan III dan IV 2024
“Tingkat stres yang tinggi tidak hanya dikaitkan dengan memburuknya fungsi otak, tapi mungkin juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit Alzheimer,” ujarnya.
4. Jarang sekali terjadi interaksi antara orang tua dan anak
Tahun-tahun awal seorang anak memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan kognitifnya.
Sebuah penelitian yang melibatkan 672 anak dari Rhode Island menemukan bahwa alasan utama penurunan IQ kemungkinan besar adalah kurangnya interaksi dan stimulasi di rumah.
BACA JUGA:Pisah Sambut Kapolres Musi Banyuasin, Pj Bupati Sandi Fahlepi Berharap Sinergitas Terus Terjaga
Para penulis menyatakan bahwa “orang tua yang lelah dan stres secara signifikan mengurangi interaksi yang biasanya dilakukan anak-anak mereka.”
Masih belum jelas apakah penurunan skor kognitif ini akan mempunyai konsekuensi jangka panjang.
Meskipun demikian, jelas bahwa tahun-tahun awal kehidupan merupakan landasan bagi perkembangan kognitif.