Kebijakan lain yang sangat manusiawi adalah program “haji ramah lansia”. Kementerian Agama mengakui, banyak jemaah haji yang merupakan lansia dengan keterbatasan fisik dan berkebutuhan khusus.
BACA JUGA:7 Kuliner Legendaris Khas Malang, Harus Mampir Buat Nyobain!
BACA JUGA:Ini 11 Parfum yang Tidak Pernah Membosankan
Program ini bertujuan untuk memberikan layanan tambahan kepada jamaah berusia lanjut seperti fasilitas kesehatan yang lebih baik, kemudahan akses, dan bantuan khusus selama menunaikan ibadah haji.
Haji ramah lansia memungkinkan jamaah berusia lanjut dapat melaksanakan salat dengan lebih nyaman dan aman.
Hal ini merupakan bukti nyata upaya Kementerian Agama dalam menghormati dan memuji para lansia serta mampu menunaikan ibadah haji dengan tenang.
Kementerian Agama RI juga melakukan terobosan dengan memperkenalkan skema "murur" yang berarti "melintas" atau "melewati".
BACA JUGA:Dua Kali Gagal, Kisah Catar Akpol asal Lampung Capai Ranking 1
BACA JUGA:WAJIB! Moralitas Jenderal Hoegeng Jadi Teladan Dalam Melayani Masyarakat, Ini Kata Kasespim Polri
Inovasi ini merupakan jawaban atas berbagai masalah yang selama ini dihadapi oleh jemaah haji, terutama mereka yang lanjut usia.
Selama bertahun-tahun, Muzdalifah menjadi titik rawan kepadatan yang sering kali mengganggu kenyamanan dan keselamatan jemaah.
Dengan skema murur, jemaah dapat langsung menuju Mina tanpa harus berhenti di Muzdalifah, sehingga mengurangi kepadatan dan risiko yang menyertainya.
Program ini menjadi wujud komitmen Kementerian Agama terhadap nilai-nilai kemanusiaan dalam Islam.
BACA JUGA:Ga Pernah Gelap! Inilah 7 Kota Paling Terkenal Boros Listrik di Dunia, Indonesia Termasuk?
BACA JUGA:6 Nama Daerah yang Punya Arti Unik di Sumatera Selatan, Sangking Uniknya Bikin Auto Geleng Kepala!
Langkah ini bukan sekadar solusi teknis, tetapi manifestasi dari upaya menjaga martabat dan kesejahteraan jemaah.