PAGARALAM - Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kota Pagaralam mendampingi Pj Walikota Pagaralam melihat penyebab kenaikan harga komoditas di Pagaralam,-
Hal ini karena sudah beberapa waktu terakhir ini situasi dan kondisi harga pasar mengalami fluktuasi yang cukup berpengaruh kepada perilaku konsumsi masayarakat.
Pj Wako Pagaralam H Lusapta Yudha Kurnia dan Forkopimda Kota Pagaralam melakukan sidak terpadu di pasar tradisional Kota Pagaralam. Menurut Lusapta hal itu dilakukan sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi daerah.
Karena itu Lusapta melaksanakan peninjauan ke Pasar Sayur Dempo, Kota Pagaralam.
BACA JUGA:Wah! Ada Pengobatan Gratis dan Pembagian Sembako di Polres Lahat
Ia menegaskan peninjauan ini dilaksanakan dalam rangka pengendalian inflasi di Kota Pagaralam dan mencari solusi terkait dengan tata kelola pasar agar terlihat bagus dan rapi.
Pada kesempatan tersebut, Pj Wali Kota Pagaralam didampingi sejumlah Kepala OPD, berjalan menelusuri pasar Dempo dan berdialog dengan para pedagang sembari bertanya tentang harga baik itu sayur-sayuran, buah-buahan maupun bahan pokok lainnya.
Setelah meninjau pasar, Pj Wali Kota juga menyempatkan waktunya untuk meninjau beberapa titik saluran air yang sering tergenang ketika dilanda hujan.
Peninjauan ini diikuti Polres Pagar Alam, Asisten I Setdako Pagaralam Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, sejumlah Kepala OPD dan Kabag di Pemerintahan Kota Pagaralam.
BACA JUGA:Apresiasi Rumah Tahfiz Quran Lembah Serunting, Ini Pesan Pj Walikota Pagaralam
Pj. Wali Kota Pagaralam bersama Wakapolres Pagaralam Kompol Helmi Ardiansah SH MH melakukan komunikasi dengan sejumlah pedagang di pasar tradisional tersebut.
Hal itu untuk mengetahui secara langsung permasalahan yang dihadapi para pedagang.
“Kita ingin mengetahui apa permasalahan utama para pedagang dan bagaimana mekanisme pasar selama ini,” kata Lusapta.
Ia mengatakan sidak terpadu tersebut bertujuan untuk meninjau ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat.
"Polres Pagaralam mendampingi Pj Walikota, Perwira Penghubung Dandim bersama yang lain memantau ke sejumlah Pasar mengecek harga komoditas. Bagian dari pengendalian inflasi," ujar Helmi.
BACA JUGA:Harga Kopi Petik Merah Pagaralam Bisa Dijual Dengan Harga Mahal, Asalkan Syaratnya Begini
Menurut dia, ada beberapa komoditas yang naik harga.
"Ada harga naik ada juga yang turun. Beras ada kenaikan sedikit. Kita bisa menangkap bahwa kenaikan yang ada masih dalam batas normal," ungkapnya
Helmi menjelaskan kenaikan harga beras diduga terkait musim El Nino yang sejauh ini terus-menerus hingga berdampak pada kondisi komoditas.
"Bisa jadi karena faktor cuaca saat ini penomena El Nino. Keterangan dari pedagang bahwa beras Cabai Rawit, Cabai Merah dan Gula Pasir mengalami kenaikan Namun, sejauh ini masih mencukupi kebutuhan masyarakat," jelasnya.
Selain itu, penyebab kenaikan harga diakibatkan oleh pandemi El Nino yang berkepanjangan,sehingga mengakibatkan petani gagal panen ditambah terpaksa suplai komoditas cabai diambil dari pulau Jawa yang ongkos trasportasi yang tinggi sehingga membuat harga seperti cabai tinggi.
Sebagaimana diketahui musim kemarau berkepanjangan akibat fenomena el nino membuat perubahan masa tanam para petani.
Musim tanam yang seharusnya sudah bisa dimulai terpaksa ditunda akibat pasokan air untuk mengairi tanaman kurang.
Beberapa daerah yang menjadi sentra pertanian di Pagaralam bahkan ada yang harus disuplai pasokan air dari PDAMKota Pagaralam.
Setelah sekarang memasuki musim penghujan diharapkan produksi pertanian di Kota Pagaralam dapat normal kembali. *