PALEMBANG – UIN Raden Fatah Palembang berhasil meraih akreditasi unggul perguruan tinggi dari BAN-PT.
Raihan akreditasi unggul ini merupakan rekor baru bagi kampus UIN Raden Fatah yang memasuki dies natalis yang ke-9 dan sejak berdiri 59 tahun silam.
Keberhasilan ini tentunya tidak terlepas dari peran Rektor UIN Raden Fatah Prof. Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si dalam menggerakkan jajarannya.
Hal ini pun diakui para stakeholders di kampus berbasis Islam ini.
BACA JUGA:Dies Natalis UIN Raden Fatah ke-59: Catat Sejarah Akreditasi Unggul Perguruan Tinggi
Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Arab dan Asesor Internal, Dr. Hj. Kristina Imron, Lc, M.Pd.I, menjelaskan, pimpinan UIN Raden Fatah Palembang sangat serius dalam meningkatkan akreditasi perguruan tinggi.
Awalnya, kampus ini memiliki akreditasi B dan saat ini berhasil meraih unggul.
“Banyak sekali keuntungan yang diperoleh oleh civitas akademika terutama mahasiswa jika akreditasi perguruan tinggi unggul di antaranya dapat memperoleh kesempatan yang lebih luas dalam persaingan di dunia kerja dan untuk memperoleh beasiswa studi lanjut, UIN Raden Fatah dipandang secara nasional” jelasnya.
Dr. Kristina menambahkan, Rektor UIN Raden Fatah sejak setahun terakhir menginstruksikan kepada Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) melakukan berbagai persiapan-persiapan yang melibatkan semua unit perguruan tinggi, Fakultas termasuk program studi.
BACA JUGA:Usai Sandang Akreditasi Unggul, Direktur BAN-PT Datangi UIN Raden Fatah: Siap Menuju Internasional
Kemudian Lembaga Penjamin Mutu (LPM) membentuk Panitia Penyusunan Laporan Evaluasi Diri dalam bentuk narasi kualitatif dan kuantitatif atau yang sering disebut dengan borang akreditasi.
“Saat itu, ibu Rektor bersama pimpinan lain langsung turun membimbing tim akreditasi, yang terdiri dari tim borang dan para asesor internal sebagai proof reader” jelasnya.
Dia menjelaskan, Rektor UIN Raden Fatah merupakan top leader yang mampu menggerakkan seluruh komponen perguruan tinggi mulai dari bottom hingga top leader.
"Saya membayangkan saat Rosulullah membentangkan sorbannya dan meletakkan hajar aswad di atasnya lalu meminta setiap pemuka kaum Quraish memegang setiap sisi sorban tersebut, lalu Rosulullah meletakkan hajar aswad pada posisinya. Saya melihat cara Ibu Rektor memimpin akreditasi UIN seperti meneladani peristiwa tersebut. Semua pihak merasa ikut dilibatkan dalam setiap proses akreditasi UIN Raden Fatah ini". terangnya.
BACA JUGA:UIN Raden Fatah Palembang Raih Akreditasi Unggul, Kado Spesial Hari Lahir ke-59