Sehingga menyebabkan penyalahgunaan penerimaan retribusi kebersihan dan persampahan serta retribusi parkir yang disetor tidak tepat waktu.
BACA JUGA:Berantas Parkir Liar di Palembang, Ini Tindakan Aparat Kepolisian
Sementara di titik parkir RSUD Martapura dan RSUD OKU Timur sudah sangat jelas secara resmi diambil uang parkir bagi pengendara yang masuk di dua RSUD tersebut.
Direktur RSUD Martapura Dr Dedi melalui Kasubag TU Alinda mengatakan, untuk hasil lahan parkir di RSUD Martapura dalam satu bulanya mencapai Rp 15 juta.
Ia menyebutkan, data pada bulan Januari dan Februari 2024 pihaknya sudah menyerahkan pajak ke Despenda OKU Timur sebesar 10 persen dari pendapatan lahan parkir.
“Nah untuk bulan selanjutnya belum kami bayarakan karena kami minta surat edaran yang sah terkait pajak,” jelasnya.
BACA JUGA:Guna Mengantisipasi Kemacetan, Dirlantas Polda Sumsel Peringatkan Tukang Parkir
BACA JUGA:Mau Tempat Nikah Konsep Outdoor? Punti Kayu Solusinya, Parkiran Luas dan Bisa sambil Healing
Dikatakanya untuk lahan parkir di RSUD Martapura pengelolanya diberikan kepada pihak ketiga.
“Kami belum mampu membeli alat elektrik pintu palang parkir, jadi kami serahkan ke pihak ketiga,” jelasnya.
Namun saat ditanya siapa pihak ketiga yang mengelola, Alinda tidak bisa menjawab secara jelas.
“Silahkan tanya dengan Direktur RSUD Martapura pak Dedi beliau lebih mengetahuinya,” elaknya.
BACA JUGA:Apa Penyebab PT Kuala Permai Nunggak Rp600 Juta? Parkir Komplek Rajawali Disegel
BACA JUGA:Masih Bandel, Petugas Dishub Gembosi Ban Parkir Sembarangan Tanpa Ampun di Jalan POM IX Palembang
Sementara terpisah Direktur RSUD OKU Timur Dr Sugi mengatakan lahan parkir di RSUD OKU Timur pengelolanya oleh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan hasil uang parkir langsung untuk oprasional RSUD sendiri.