“Kita harapkan masyarakat dapat meneladani SMB II seperti patriot yang dimiliki beliau,” aku dia.
Perlu diketahui, bahwa H Eden bin Nur Arifin merupakan pelukis berdarah Palembang kelahiran 22 Februari 1944.
H Eden menekuni profesi sebagai pelukis sejak usia 19 tahun.
BACA JUGA:Resmi Ditutup! Orang Nomor 2 di Mapolda Sumsel Menutup Pelatihan Pengamanan Pengawalan VIP Pilkada
Di Sanggar Violet yang didirikannya pada tahun 1971, H Eden Arifin terus berkarya hingga terhenti pada 2015 lalu karena serangan stroke yang dialaminya.
Dalam melukis wajah SMB II tidak semudah yang dibayangkan.
Soalnya data mengenai wajah SMB II sangat minim, sehingga melukisanya bukan pekerjaan yang mudah.
Dengan perjuangannya, H Eden sukses menyelesaikan lukisan SMB II dalam waktu 3 pekan.
BACA JUGA:Wujudkan Musholla Nyaman Dalam Program TMMD Reguler Ke-121, Langkah jitu Diambil Kodim Rejang Lebong
Karena terbatasan data mengenai wajah figur yang akan dilukisnya, Eden harus mempelajari sejarah SMB II.
Diakui Taufan, saat mulai membuat lukisan SMB II, sama sekali sang ayah tak ada contoh.
Sang ayah hanya mendapat informasi bahwa SMB II berkumis tipis, berusia 45 tahun, dan memiliki pandangan ke depan.
“Hanya itu data yang didapat ayah saat hendak mulai melukis SMB II,” tukas Taufan.