Jalan jalan ke kampung ujung, Hari panas tebukak payung
Mato lentik edong mancung, Mak kayo bulan di apit mendung
BACA JUGA:Inovasi Terbaru Hamster Kombat: Main Sepeda di Menu Playground dan Dapatkan Kunci Setiap Hari
Anjing ini penjago toko, Pesan makanan dio terimo
Kalo pintar kito tenamo, Kalo buyan edop saro
Nak gugur.. gugurlah nangko, Jangan mimpi si barang padi.. sayang
Nak tiduk, Tiduklah mato
Esok kito maen lagi..
Budaya nenggong sekarang sudah sangat sulit ditemui di Kota Palembang khususnya pada ibu-ibu yang menidurkan anak bayinya.
BACA JUGA:Aksi Heroik Emak-emak Desa Pagarjati, Bangun Jalan Desa dengan Tangan Sendiri, Ini Penampakannya
Generasi muda berisiko kehilangan minat terhadap praktik ini dan tradisi ini berisiko hilang.
Oleh karena itu, upaya untuk memperkenalkan kembali dan melestarikan Nenggung Mato menjadi suatu hal yang penting.
Budaya nenggong berasal dari praktek kehidupan sehari-hari masyarakat Kota Palembang untuk Palembang untuk menidurkan anak bayinya.
Lagu-lagu yang dinyanyikan membuat suasana tenang dan hangat untuk membuat bayi tidur lebih nyenyak.
BACA JUGA:Aplikasi Penghasil Saldo DANA Tercepat, Cara Mudah Tambah Penghasilan lewat HP Android dan iPhone!
BACA JUGA:Wow! Demi Satukan Visi dan Misi di Jalan Kebaikan, Ada Organisasi Advokat Baru, Berikut Buktinya
Lirik lagunya mengingatkan pada gambaran sehari-hari, seperti peti berisikam benda-benda berharga, papan cuci kayu jati, serta buah-buahan.