Melansir Ensiklopedia Sejarah Indonesia, Chairil Anwar dinobatkan sebagai Pelopor Angkatan ’45 melalui puisi-puisi modern Indonesia yang ia ciptakan.
Dia lahir di Medan pada 26 Juli 1922 dari keluarga terpandang asal Payakumbuh, Sumatera Barat. Ayahnya bernama Toeloes bin haji Manan bekerja sebagai ambtenar (pegawai negeri) pada masa kolonial.
Dan tahun 1948, ayahnya ini menjadi Bupati Rengat.
BACA JUGA:Dapatkan Jutaan Koin Gratis! Ini Kombinasi Combo Harian Hamster Kombat
BACA JUGA:Promo GoJek Diskon Ekstra 45% Off Pesan Menu Apa Saja, Buruan Jangan Sampai Ketinggalan
Sementara sang ibu bernama Saleha, lahir dan besar di Kota Medan.
Chairil menempuh pendidikan di Neutrale Hollands Inlandsche School (HIS).
Lalu melanjutkan ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) meski hanya sampai kelas 1.
Saat merantau ke Jakarta, ia kembali masuk MULO.
BACA JUGA:CFD Surabaya Kehadiran wondrPARADE Yang Diselenggarakan Salah Satu Bank Milik Negara
BACA JUGA:Seberapa Tinggi Kucing Bisa Melompat? Kamu Tidak Akan Menyangkanya, Ternyata...
Dan mulai banyak membaca buku-buku setingkat HBS (Hogere Burger School).
Sayangnya Chairil Anwar hanya dapat mengikuti MULO sampai kelas 2.
Kemudian dia belajar secara otodidak seraya memperdalam bahasa Belanda, bahasa Inggris, dan bahasa Jerman.
Kepiawaian dalam menguasai berbagai bahasa justru membuka wawasan Chairil dalam mempelajari karya-karya sastra dunia.
BACA JUGA:5 Aplikasi Penghasil Uang yang Bisa Ditarik Lewat Saldo DANA, Buruan Download!