MARTAPURA, KORANPALPRES.COM - Bupati OKU Timur melalui Wakil Bupati, HM Adi Nugraha Purna Yudha, SH menghadiri kegiatan Pekan Pelayanan 100.000 Akseptor KB Pasca Persalinan dan Pelayanan KB MKJP di UPTD Puskesmas Totorejo Desa Raman Jaya Kecamatan Belitang ll Rabu, 31 Juli 2024.
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Kependudukan Dunia Tahun 2024 dan Memperingati Hari Lahir IPeKB Indonesia yang ke 17 Tahun.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatrera Selatan Mediheryanto, SH, MH, dalam sambutannya mengajak seluruh masyarakat OKU Timur untuk senantiasa mengikuti program dari BKKBN yaitu “dua anak lebih sehat”.
"Mari ikuti kampanye “dua anak lebih sehat” dan “berencana itu keren” sehingga Insya Allah keluarga akan menjadi keluarga kecil yang bahagia, sejahtera, dan bebas stunting,” tuturnya.
BACA JUGA:Target Zero Stunting, Pj Walikota Palembang Komitmen Berikan Paket Makanan Ekstra
BACA JUGA:Beginilah Kerja Sama Satgas TMMD Ke-121 Dalam Penyuluhan Stunting bersama Dinkes
Dijelaskan Mediheryanto, kontribusi terbesar anak terlahir beresiko stunting adalah hamil dan melahirkan di usia yang terlalu muda, hamil dan melahirkan di usia yang terlalu tua, hamil dan melahirkan dengan jarak yang terlalu dekat dan hamil serta melahirkan yang terlalu sering.
Wakil Bupati OKU Timur H.M. Adi Nugraha Purna Yudha, S.H. yang akrab disapa Mas Yudha dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kepada para orang tua karena sudah berpartisipasi dalam menekan pertumbuhan penduduk di Indonesia yaitu dengan mengikuti program KB.
Mas Yudha menuturkan, dalam rangka menghasilkan Sumber Daya Manusia terbaik adalah dimulai dari ruang lingkup yang paling kecil yaitu ruang lingkup keluarga.
“Segala sesuatu yang besar selalu bermula dari yang kecil, begitu pula cita-cita besar Indonesia dalam menghasilkan generasi emas di tahun 2045 perlu mempersiapkannya dari ruang lingkup yang paling kecil yaitu ruang lingkup keluarga,” tegas beliau.
BACA JUGA:3 Strategi Jitu Diterapkan Pemdes Padang Bindu Demi Tekan Kasus Stunting, Apa Saja Itu
BACA JUGA:Mars Keluarga Berencana: Sederhana Namun Sarat Makna, Refleksi Peringatan Harganas ke-31
Oleh karena itu, Mas Yudha mengajak untuk mengikuti program KB yang telah digalakkan.
“Mari kita ikuti seluruh program dari Keluarga Berencana salah satunya dengan menekan angka penikahan dini, karena jika pasangan suami istri melakukan pernikahan dan hamil serta melahirkan di usia yang terlalu muda maka akan beresiko tinggi melahirkan anak yang terkena stunting,” tutup Mas Yudha.
Dalam laporannya Kepala Dinas BKKBN Kabupaten OKU Timur H. Zaenal Abidin, S.SiT, MM, menyampaikan beberapa rangkaian kegiatan acara pada hari ini.