Bahkan robot sekarang sambung Budi sudah menyerupai manusia.
Jadi kampus juga harus mampu menawarkan pengalaman belajar yang relevan dengan kehidupan Gen Z yang melek teknologi digital.
“Kampus swasta harus beradaptasi dengan fenomena ini, dan negara harus mendukung kampus swasta,” imbuhnya.
BACA JUGA:Jurusan Ilmu Komunikasi di Kampus Indonesia Terbaik Versi THE AUR 2024, Reputasi Akademik Mendunia
2. Bangun Reputasi Kampus
Kenalkan kepada publik bahwa sebuah kampus sudah mampu menyediakan ekosistem dan fasilitas digital yang mumpuni.
Dengan demikian, kampus akan lebih menarik bagi Gen Z.
Wikan Sakarinto PhD mencontohkan bagaimana Akademi Inovasi Indonesia menerapkan Teaching Factory.
BACA JUGA:5 Kampus di Indonesia yang Menawarkan Lulus Kuliah Tanpa Skripsi, Kampusmu Ada?
BACA JUGA:5 Jurusan Kuliah Ini Hanya Ada di Kampus ITB
Dengan konsep tersebut, kurikulum mahasiswa didesain berbasis praktik, dan hasil praktikumnya jadi produk yang dapat dijual langsung lewat berbagai media sosial.
Akhirnya kampus yang ia pimpin tersebut digandrungi pendaftar, bahkan bisa menggratiskan biaya perkuliahannya.
Menurut Wikan, Gen Z tidak bisa lagi didikte, diceramahi, diberitahu benar salah saja.
Melainkan harus diajak praktek langsung.
BACA JUGA:TOP 12 Universitas Islam Negeri Terbaik Versi Unirank 2024, Mana Kampus Impianmu?