Kominfo juga bekerja sama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan alias PPATK.
BACA JUGA:Segera Klaim Saldo Dana dari Game Lemo, Ada Cuan Rp120.000 Buat Jajan
Semuanya itu untuk mencegah anak-anak terlibat dalam judi online.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sudah memblokade 2.625.000 situs yang berkaitan dengan judi online (judol).
Di samping situs, terdapat beberapa aplikasi game judi online di hp (handphone) yang juga diblokade oleh Kominfo.
Bahkan beberapa game judi online di ponsel tersebut sudah beroperasi sejak 2018.Game itu sudah mendulang ratusan ribu hingga jutaan pengunduh.
Terbukti melakukan perjudian, game-game tersebut akhirnya diblokir oleh Kominfo. 15 Game Judi Online di Hp.
BACA JUGA:Ayo Ambil Sekarang Juga Saldo DANA Gratis Rp220.000, Cuma Main Game, Cuan Langsung Cair Tanpa Drama
Judi online yang dapat diunduh menggunakan smartphone umumnya berkedok sebagai game online. Berikut daftar lengkap game judi online di Hp yang diblokir Kominfo. Domino Qiu Qiu Topfun Pop Domino MVP Domino Pop Poker Let’s Domino Gaple QiuQiu Poker Game Online Steve Domino QiuQiu Poker Slots Game Online Higgs Slot Domino Gaple QiuQiu Ludo Dream Domino QiuQiu 99 Boyaa QQ KIU Domino Gaple Boya: QiuQiu Capsa Poker Texas Boyaa Poker Pro.id Pop Big2 Pop Gaple
Di samping game judi online di Hp, Kominfo juga telah memblokir ratusan situs judi online yang beroperasi. Ini 2 di antaranya yang banyak diunduh.
1. bheestybaulk.top Situs ini berada pada posisi teratas situs judi paling banyak dikunjungi di Indonesia dengan meraup 16,85 persen pasar. Situs ini mendapat total 875 ribu kunjungan pada Juni dari sekitar 400 ribu orang.
BACA JUGA:Bikin Happy! 5 Aplikasi Game Dapat Saldo DANA, Penghasilan Auto Meningkat
2. aungudie.com Situs judi online ini mendapat total 7,6 juta kunjungan dari 2,6 juta pengguna pada Juni lalu. Negara yang paling berkontribusi pada traffic tersebut adalah Jepang (13.32 persen), Meksiko (8,91 persen), Argentina (8,15 persen), dan Indonesia (6,04 persen).