MARTAPURA, KORANPALPRES.COM - Doa bersama Pagelaran Seni Budaya Wayang Kulit yang digelar di halaman kediaman Kepala Desa Sumber Agung, Kecamatan Buay Madang pada Minggu Malam, 4 Agustus 2024 dihadiri langsung oleh Bupati OKU Timur, Ir H Lanosin, MT.
Wayang kulit merupakan sebuah bentuk teater wayangan tradisional yang telah menjadi salah satu warisan budaya Indonesia yang paling terkenal.
Umumnya wayang kulit terkenal dan menjadi tradisi di budaya jawa, namun di Bali juga terdapat kesenian tradisional yang satu ini.
Selain Bupati OKU Timur, dalam kesempatan itu turut hadir Kepala OPD, Camat Buay Madang, Kapolsek Buay Madang dan Kepala Desa Sumber Agung, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat serta warga Desa Sumber Agung.
BACA JUGA:Peringati HUT ke-50 Tahun Desa Margotani, Wabup OKU Timur Nobar Wayang Kulit dengan Masyarakat
BACA JUGA:Lestarikan Budaya Tradisional Wayang Kulit di OKU Timur, Ini Makna Mendalam Setiap Pagelarannya
Dalam pidatonya, Bupati OKU Timur, Ir H Lanosin, MT mengatakan bahwa kesenian tradisional wayang kulit harus terus dilestarikan.
Ia bersyukur di Kabupaten OKU Timur setiap ada hajatan sering diadakan kesenian wayang kulit yang membawakan lakon-lakon penuh makna, sehingga mengingatkan kembali pentingnya sejarah di masa lampau.
"Alhamdulillah kelestarian seni wayang kulit di Bumi Sebiduk Sehaluan terus terjaga hingga saat ini. Berbagai kegiatan yang saya hadiri beberapa hari ini selalu menampilkan kesenian wayang kulit bahkan ada yang digelar semalam suntuk. Semoga kita dapat memaknai setiap lakon dan cerita yang dibawakan,” ujarnya.
Terkait doa bersama, Bupati yang akrab disapa Enos meminta doa kebaikan, kesehatan dan kelancaran agar dapat terus memberikan yang terbaik untuk masyarakat Kabupaten OKU Timur terlebih dalam mewujudkan OKU Timur yang Maju dan Lebih Mulia.
BACA JUGA:Wah! Ada Nobar Wayang Kulit di Polres PALI, Ada Sosok Kapolres Ikut Menonton
BACA JUGA:Live Steaming, Beginilah Wajah Fokus Wakapolda Sumsel Saat Nobar Wayang Kulit
"Dalam visi misi OKU Timur Maju Lebih Mulia kita berbicara tentang kemajuan, maka kemajuan itu ada pada kesejahteraan masyarakat, pendidikan, kesehatan, keamanan, pelayanan publik, dan infrastruktur. Sementara Kemuliaan dalam arti ketaqwaan ini untuk mewujudkannya harus di bantu dengan para kyai, romo, pastur, dan seluruh tokoh agama di OKU Timur,” ungkapnya.