Rencana Terbitkan Mata Uang Digital Bank Sentral, BI Masih Cari Teknologi yang Cocok

Kamis 08 Aug 2024 - 17:20 WIB
Reporter : Eko Wahyudi
Editor : Eko Wahyudi

BACA JUGA:Pengalaman Transaksi Digital Paling Cepat di Bank Sumsel Babel, Bayar Pajak Cuma Sekejap Mata

1. Penerbit uang 

Perbedaan paling sederhana keduanya adalah dari segi pihak penerbitnya. Rupiah digital resmi diterbitkan oleh Bank Indonesia selaku otoritas moneter, sedangkan uang elektronik bisa saja diterbitkan oleh pihak lain, baik bank umum bahkan lembaga non-perbankan. 

Itulah sebabnya, kehadiran rupiah digital tidak akan menghilangkan fungsi uang tunai dan uang elektronik. Sebaliknya, rupiah digital nantinya membuat opsi transaksi tambahan selain dengan uang tunai dan uang elektronik.

 2. Mata uang atau digital currency digital merujuk pada uang dengan bentuk digital. 

Ini berarti jenis mata uang ini tidak punya bentuk fisik yang setara. Seperti tagihan, cek, atau koin. Rupiah digital ini benar-benar merupakan uang, hanya saja ada dalam bentuk digital. 

Cukup punya perbedaan dengan uang elektronik yang hanya berupa catatan digital dari uang tunai fisik atau deposit. Baik itu yang dipegang oleh bank maupun lembaga keuangan. 

Untuk diketahui juga, mata uang digital ada beberapa kategori lebih lanjut seperti cryptocurrency, virtual currency, stablecoin, dan mata uang digital bank sentral (CBDC). 

BACA JUGA:Bingung Karena Transaksi Gagal di BSI Mobile? Ini Cara Super Mudah dan Cepat Mengadukannya Tanpa Perlu ke Bank

Ketiga jenis mata uang selain CBDC di atas adalah mata uang digital terdesentralisasi. Itu peredarannya tidak dikontrol oleh bank sentral atau pemerintah. 

3. Risiko

Karena diterbitkan dan dikontrol oleh BI, rupiah digital diyakini mempunyai risiko lebih rendah dan terjamin ketimbang uang elektronik ataupun mata uang digital lain. 

Saat ini peredaran uang digital sudah takbisa lagi dihindari, itu sebabnya penerbitan rupiah digital sebagai CBDC dilakukan BI.

BI bermaksud memberikan layanan CBDC yang aman supaya masyarakat terhindar dari banyak risiko uang dalam bentuk digital.

BACA JUGA:Gak Ribet! Begini Cara Mudah Tarik Dana dari Saldo Tokopedia, Bebas Transaksi Seharian

Ini juga sekaligus dimaksudkan CBDC sebagai langkah BI untuk mengatasi risiko stabilitas aset kripto. Hal ini berpotensi memengaruhi stabilitas ekonomi, moneter, dan sistem keuangan. 

Kategori :