Dalam dinamika naik turunnya harga kopi tentu ini menjadi kekhawatiran para petani dalam menyikapi harga pasar.
Elen Setiadi dalam diskusinya menyampaikan pentingnya strategi serta kolaborasi para petani kopi dengan badan usaha milik daerah (BUMD).
Kolabarasi itu untuk menyikapi stabilisasi Suplay and Demand pada pasar kopi.
Elen melanjutkan di tengah trend kenaikan harga kopi tentu hilirisasi kopi penting untuk diantisipasi.
Sebab kata Elen, bukan hanya menjual saja namun menyiapkan skema agar pada saat musim panen melimpah harga kopi tidak turun drastis.
Masih menurut Elen, kita perlu mengembangkan kopi ini dengan baik kalau hulunya sudah baik tapi hilirnya pasca panen rasanya tetap terjaga harganya tetap stabil.
“Kita harus mencari pasarnya supaya harga nya tetap berlanjut stabil,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati OKU Selatan, Popo Ali Martopo berterima kasih kepada Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi yang berkunjung ke kebun kopi di OKU Selatan.
“Pak Gubernur kita harapkan dana KUR dikucurkan ke petani kopi kita diperbesar lagi, agar produk kopi kita ini lebih dikenal oleh pasar dunia,” harapnya.
Di kesempatan yang sama, Muhammad Sholeh, perwakilan Kelompok Tani Margo Lestari OKU Selatan menyampaikan beberapa keluhan dan kendala yang mereka hadapi.
Antara lain kendala yang sering dijumpai para petani kopi yakni masalah kelangkaan Pupuk Subsidi.
"Masalah utama kami saat ini Pupuk Subsidi, kami punya kartu tani disuruh beli pupuk subsidi tapi sulit kami dapatkan pupuk subsidi, yang gampang itu pupuk nonsubsidi dan harganya mahal,” keluhnya.
Dalam diskusi tersebut terlihat berbagai keluhan-keluhan yang disampaikan oleh para petani.