Pencapaian kinerja semester pertama 2024 juga tidak terlepas dari keberhasilan perseroan dalam mengoptimalkan penggunaan biaya operasional (OPEX).
Ttermasuk menekan beban biaya-biaya operasional menjadi lebih rendah.
Total biaya operasional XL Axiata berkurang dibanding periode yang sama tahun lalu.
BACA JUGA:Modus Penipuan Berkedok Petugas XL Satu, XL Axiata Himbau Pelanggan Waspada
Penurunan biaya operasional terbesar ada pada beban penjualan dan pemasaran (sales and marketing), biaya infrastruktur, dan biaya supplies dan overhead.
Salah satu beban biaya operasional terbesar dan terus meningkat adalah regulatory cost.
“Beban ini yang kami harap bisa segera mendapat insentif dari pemerintah agar bisa membantu menciptakan industri telekomunikasi yang lebih sehat,” katanya.
Sehingga bisa melakukan pembangunan dan penggelaran jaringan secara lebih luas.
BACA JUGA:XL Axiata Kenalkan Solusi Smart Manufacture
Dan memberikan kualitas layanan yang lebih baik kepada pelanggan.
Penurunan beban penjualan dan pemasaran, antara lain didorong oleh peningkatan penggunaan sarana digital aplikasi MyXL dan AXISnet.
Strategi transformasi digital yang dijalankan XL Axiata termasuk dalam mengembangkan pengalaman pelanggan melalui aplikasi MyXL dan AXISNet terus menunjukkan efektivitas.
Hingga akhir Juni 2024, tercatat sebanyak 32,1 juta pelanggan aktif menggunakan kedua aplikasi tersebut, meningkat sebesar 5,1 juta YoY.
Pertumbuhan Monthly Active User (MAU)-nya telah mencapai 110% sejak Desember 2021.
Dari sisi infrastruktur, XL Axiata terus membangun jaringan hingga akhir Semester 1 2024.
Total jumlah BTS hingga akhir Semester 1 2024 tercatat sebanyak 163.884 unit, termasuk 109.170 unit BTS 4G, atau meningkat 8% YoY.