Tingkat keterhubungan dengan jaringan fiber optik (fiberized) mencapai 62%.
Fiberisasi BTS tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas jaringan data dan sebagai persiapan implementasi 5G di masa mendatang.
Guna melakukan upaya peningkatan kualitas jaringan sebagai penopang utama upaya meningkatkan pengalaman pelanggan, XL Axiata tak pernah berhenti memperkuat jaringan.
Hal ini tercermin dari pengalokasian belanja modal (Capex) sebesar Rp8 triliun di tahun ini.
XL Axiata juga melanjutkan inisiatif investasi pengembangan jaringan secara cermat untuk dapat mendorong peningkatan kualitas layanan yang lebih baik dan meningkatkan penggunaan jaringan yang masih bertumbuh.
Investasi dan strategi jaringan yang terus dilakukan tersebut telah berhasil meningkatkan kualitas pengalaman jaringan yang lebih baik untuk mendukung penggunaan layanan yang lebih tinggi.
Hal ini terbukti dengan trafik yang tumbuh sebesar 13% YoY.
Terkait layanan konvergensi, perseroan juga masih menjalankan proses Transformasi Struktural.
Termasuk rencana mengalihkan sekitar 750 ribu pelanggan Link Net ke XL Axiata sebagai ServeCo.
Langkah ini untuk membuka peluang meningkatkan cross selling sehingga dapat memperbesar dan mempercepat layanan Fixed Mobile Convergence (FMC).
Artikel ini sudah tayang di palpres.com dengan judul Laba Bersih Naik 58 Persen, XL Axiata Raih Pendapatan Rp17 Triliun di Semester 1