Kombes Pol Fadly Samad juga mengajak masyarakat untuk sama-sama mencegah penipuan ini dengan mengkonfirmasi informasi yang mencurigakan ke nomor hotline resmi SSDM Polri.
“Pendidikan integrasi dengan catar Akmil juga sudah dibuka besok. Jika ada kontak dari pihak yang tidak dikenal yang menawarkan sesuatu terkait kuota atau bantuan, segera konfirmasi ke hotline kami untuk mencegah penipuan,” pungkas Kombes Pol Fadly Samad.
Terakhir, Kombes Pol Fadly Samad menyebut para catar yang tidak terpilih hanya memiliki kesempatan ikut seleksi Akpol 2025. Jika usianya masih cukup dan masih berminat. Dia mengajak masyarakat sama-sama mencegah penipuan ini.
BACA JUGA:Sigap! Personel PJR Polda Sumsel Berikan Pertolongan Darurat, Apa Itu?
BACA JUGA:Rentetan Suara Senjata Api Anggota Brimob, Menggelegar di Pemkot Prabumulih Bubarkan Massa Pendemo
“Pendidikan integrasi dengan catar Akmil juga sudah dibuka. Jika orang tua ataupun catar dihubungi atau menerima pesan dari orang atau nomor tak dikenal yang menawarkan aneh-aneh, wajib dikonfirmasi ke nomor hotline kami untuk mencegah penipuan,” terang Kombes Pol Fadly Samad.
Sementara itu, Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri), Irjen Pol Dedi Prasetyo menegaskan kuota khusus dan rekrutmen proaktif (rekpro).
Dalam seleksi tingkat pusat Akademi Kepolisian (Akpol) Tahun Anggaran 2024 dihapus. Irjen Pol Dedi menjelaskan penghapusan ini untuk melahirkan taruna-taruna Akpol yang benar-benar mampu menjalani proses pendidikan dan pelatihan selama di Akpol.
Sesuai arahan pimpinan, tahun ini tidak dilakukan dikotomi lagi, atau friksi-friksi jalur rekpro, jalur reguler, jalur kuota khusus.
BACA JUGA:Kongres PMII Ke XXI di Palembang, Kapolda Sumsel Nyatakan Hal Ini
"Saya sampaikan dan saya tegaskan tidak ada lagi untuk tahun 2024. Semua berlaku egaliter, semua berlaku equal dan semua berlaku sederajat, sama semuanya,” tegas Irjen Pol Dedi.
Hal ini ditekankan Irjen Pol Dedi berulang kali agar para taruna, orang tua dan jajaran SSDM Polri di tingkat polda memahami.
“Tidak ada yang saya rekpro, saya harus masuk, tidak ada. Tidak ada yang saya kuota khusus, saya harus masuk, tidak ada. Saya reguler, saya harus masuk juga tidak ada. Semua berlaku egaliter, semua berlaku sama,” aku Irjen Pol Dedi menekankan.
Irjen Pol Dedi menjelaskan pihaknya mendapat masukan berbagai pihak tentang kondisi taruna, salah satunya Gubernur Akpol Irjen Krisno Halomoan Siregar.
BACA JUGA:Senam Gembira di Halaman Kantor Gubernur Sumsel Ada Sosok Kasubbag renmin Bidhumas Polda Sumsel