KALIMANTAN TIMUR, KORANPALPRES.COM - Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri), Irjen Pol Dedi Prasetyo datangi SPN Polda Kalimantan Timur untuk meninjau langsung kegiatan siswa yang menjalani Pendidikan Tamtama, Senin 12 Agustus 2024.
Dalam arahannya kepada para siswa SPN serta Gadik dan pembina di Auditorium SPN, Irjen Pol Dedi menyampaikan bahwa para siswa harus sungguh-sungguh menjalani pendidikan.
“Kalian berada di sini untuk menjadi abdi negara dan melayani masyarakat. Jalanilah pendidikan dengan sebaik-baiknya agar nanti menjadi Polisi yang profesional. Buatlah orang tua kalian bangga,” ujar Irjen Dedi Prasetyo.
Irjen Pol Dedi Prasetyo menambahkan siswa dari Polda Papua dan Polda Barat harus membaur dengan siswa dari Polda Kaltim, begitu juga sebaliknya.
BACA JUGA:Densus Anti Teror Polri Mendadak Ubah Strategi Menghadapi Ancaman Terorisme, Apa Yang Terjadi?
BACA JUGA:Sosok Jenderal Berpangkat Tinggi Buka Rakernis Fungsi Intelkam Polda Sumsel, Siapakah Dia?
“Di sini tidak ada yang anak Papua, Papua Barat atau Kalimantan Timur. Kalian semua adalah anak-anak Indonesia yang beberapa bulan lagi akan menjadi polisi tangguh dan siap melayani masyarakat,“ tambah Irjen Pol Dedi Prasetyo.
Total siswa yang menjalani pendidikan di SPN Polda Kaltim sebanyak 709 siswa. 83 siswa berasal dari provinsi Papua, dengan rincian 58 siswa merupakan orang asli Papua (OAP) dan 25 lagi merupakan siswa non OAP.
Polda Papua Barat juga mengirimkan 33 siswanya ke SPN Polda Kaltim, dengan rincian 8 siswa merupakan orang asli Papua barat dan 25 adalah non OAP.
Setelah penutupan pendidikan, Tamtama remaja asal Papua dan Papua Barat akan melaksanakan program magang selama satu tahun di SPN tempat mereka menjalani pendidikan dan pembentukan.
BACA JUGA:Kapolres Lahat Pimpin Langsung Sertijab 5 Perwira Polres, Ini Wejangannya
BACA JUGA:Raih Nilai Sempurna, Polres Lahat Terima Reward dari KPPN, Ini Kategorinya
Dalam kesempatan ini, As SDM Kapolri juga meminta para siswa, Gadik dan pembina untuk memerhatikan sejumlah hal selama pendidikan dasar.
Yakni adaptasi budaya dan lingkungan, penyertaan konteks asal daerah dalam pembelajaran, penguatan sistem Kesehatan, penguatan kemampuan dasar, program mentoring dan pembinaan serta penguatan wawasan kebangsaan.
Irjen Pol Dedi Prasetyo juga berpesan kepada para pengasuh di SPN untuk tidak melakukan kekerasan baik secara fisik maupun verbal kepada siswa dan melakukan pendekatan secara humanis.