KORANPALPRES.COM – Memasuki satu dekade sejak dimulainya proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), PT Hutama Karya (Persero) kembali menunjukkan komitmennya dalam pembangunan infrastruktur nasional dengan melanjutkan Tahap Dua proyek JTTS.
Dengan pencapaian signifikan dalam pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 960 km.
Sebagai langkah lanjutan, perusahaan BUMN ini kini meluncurkan pembangunan dua ruas baru pada Tahap II dari proyek JTTS.
Dengan fokus pada inovasi dan efisiensi, Hutama Karya (HK) menerapkan teknologi digital construction untuk mempercepat pembangunan dua ruas jalan tol utama yang akan menghubungkan Sumatera Selatan (Sumsel) hingga Jambi.
BACA JUGA:Asyik! HK Bakal Lanjutkan Proyek Jalan Tol Penghubung Sumatera Selatan dan Jambi
BACA JUGA:Menjelang Lengser, Jokowi Akan Resmikan Sejumlah Ruas Jalan Tol, Mayoritas JTTS
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, mengungkapkan bahwa proyek Tahap Dua ini mencakup dua ruas jalan tol, yaitu Jalan Tol Betung (Sp. Sekayu) – Tempino – Jambi Seksi 1A (Betung – Tungkal Jaya) sepanjang 30,7 km.
Kemudian Seksi 4 (Interchange (IC) Tempino - IC Ness) sepanjang 18,5 km.
Pembangunan kedua ruas ini dimulai sejak akhir Juni 2024 dan direncanakan selesai pada pertengahan tahun 2025, dengan syarat tidak adanya hambatan signifikan dalam pengadaan lahan.
“Dengan bertambahnya dua ruas konstruksi ini maka urgensi pengembangan jalan tol ini akan mendukung terkoneksinya ruas-ruas backbone yang mengarahkan dari Sumatra Selatan menuju Riau hingga Jambi, sehingga akan memperkuat arus mobilitas baru. Pembangunan tol ini juga mendukung keberlanjutan Tahap II yang telah terlebih dahulu dimulai melalui Pembangunan Junction Pekanbaru – Bypass Pekanbaru,” ujar Adjib yang dikutip koranpalpres.com dari laman resminya.
BACA JUGA:Provinsi Ini Punya Jalan Tol Terbanyak di Pulau Sumatera, Bukan Lampung atau Sumsel
Dengan penerapan teknologi digital construction seperti Building Information Modelling (BIM), pihaknya yakin proses pembangunan akan lebih efisien.
Teknologi ini memungkinkan kami untuk membuat model digital dari proyek yang memudahkan koordinasi antar stakeholder, mempercepat pengambilan keputusan, dan mengurangi potensi pemborosan dalam pekerjaan konstruksi.
"Hingga akhir Juli 2024, progres konstruksi untuk Jalan Tol Seksi 1A Betung – Tungkal Jaya mencapai 2,31% dengan progres pengadaan lahan 19,88%. Sedangkan Jalan Tol Seksi 4 IC Tempino – IC Ness telah mencapai progres fisik 13,4% dan pengadaan lahan 98,02%," tambahnya.