Mereka menerapkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku dan mempertimbangkan implikasi etis dari keputusan keuangan.
AI tidak memiliki kesadaran moral atau kemampuan untuk membuat keputusan etis dengan sendirinya.
Sehingga perlu ada peran akuntan manusia dalam memastikan kepatuhan etika dalam praktek akuntansi.
BACA JUGA:Warga Binaan Rutan Kelas IIB Prabumulih Semangat Belajar Ini
Akuntan manusia memiliki keterampilan interpersonal dan kemampuan komunikasi yang penting dalam berinteraksi dengan klien, manajemen, dan pihak eksternal.
Mereka dapat menjelaskan informasi keuangan dengan cara yang mudah dipahami dan memberikan nasihat yang personal kepada klien.
Hubungan pelanggan yang baik dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan bisnis tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh AI.
AI cenderung beroperasi berdasarkan aturan dan pola yang telah ditentukan sebelumnya.
BACA JUGA:Pj Bupati Apriyadi Bongkar Strategi Turunkan Angka Kemiskinan ekstrem di Muba
Namun, dalam situasi yang tidak terduga atau kompleks, keahlian akuntan manusia dalam berpikir kritis, mengevaluasi situasi, dan membuat keputusan yang tepat tetap sangat berharga.
Akuntan manusia bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengendalikan proses akuntansi secara menyeluruh.
Mereka memastikan keakuratan data, memeriksa kepatuhan dengan standar akuntansi, dan memastikan bahwa semua proses dijalankan dengan benar.
AI dapat membantu dalam proses ini, tetapi akuntan tetap memegang peran pengawasan dan pengendalian.
BACA JUGA:Pj Bupati Apriyadi Bongkar Strategi Turunkan Angka Kemiskinan ekstrem di Muba
Penting untuk diingat bahwa meskipun beberapa tugas dapat diotomatisasi dengan bantuan AI, nilai yang diberikan oleh akuntan manusia melampaui sekadar pemrosesan angka.
Mereka menyediakan analisis mendalam, saran strategis, pemahaman kontekstual, dan interaksi manusia yang berarti.*