Selain untuk menjaga keutuhan dan kekeluargaan masyarakat.
3. Upacara Adat Ngobeng
Gobeng merupakan adat yang sangat menonjol di kalangan masyarakat palembang.
BACA JUGA:Wow! Ada Seminar Kesehatan Mental Remaja, Jenderal dari Polda Sumsel Ini Membukanya
BACA JUGA:Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Momentum Penting Melihat Perjalanan Universitas Parahyangan
Tradisi ini merupakan hasil perpaduan budaya Islam dan lokal. Dalam adat Ngobeng, masyarakat duduk melingkar sambil menyilangkan kaki dan saling bertukar makanan.
Ada pulur dan lauk pauk yang disajikan bersama santapan. Keistimewaan yang dibuat dengan buah, sayuran, dan saus sambal disebut mendengkur.
Selain itu, bahan utama masakannya nasi disajikan di atas nampan.
Dulang merupakan situs khas palembang, dengan bibir kayu pada bagian tepinya, berbentuk lingkaran, dan permukaannya rata. Keikutsertaan dalam kebiasaan duduk melingkar juga dibatasi berdasarkan strata sosial.
BACA JUGA:Ratu Dewa-Prima Salam Jamin Pendidikan di Palembang No Pungutan, No Sumbangan, Semuanya Gratis
Upacara ini biasanya dilakukan pada acara pernikahan, khitanan, dan syukuran.
Tradisi ini memberi makna untuk memupuk gotong royong dalam masyarakat, kebersamaan, dan menumbuhkan budi pekerti yang baik dalam menyikapi makanan.
4. Upacara Adat Tepung Tawar
Masyarakat berkumpul untuk membicarakan kemungkinan solusi atas permasalahan yang ada sebagai bagian dari ritual Tepung Tawar.
BACA JUGA:10 Ikan Pembawa Keberuntungan Menurut Feng Shui, Siap-Siap Jadi Sultan Mendadak!