Mereka dapat terinspirasi oleh influencer atau selebriti yang diikuti di media sosial mereka.
Hal ini dapat mempengaruhi keputusan mereka dalam menentukan gaya hidup atau suatu pilihan tertentu.
Keempat, pengaruh dalam interaksi sosial. Media sosial memungkinkan generasi milenial untuk tetap terhubung dengan teman-teman mereka dan menjalin hubungan dengan orang - orang baru.
Namun, interaksi sosial melalui media sosial dapat mengurangi interaksi langsung di dunia nyata, yang dapat mempengaruhi keterampilan sosial mereka.
Dalam rangka memaksimalkan pengaruh positif dari media sosial dan menghindari pengaruh negatif, penting bagi generasi milenial untuk memilih dengan bijak konten yang mereka konsumsi dan mengatur waktu penggunaan media sosial mereka.
Selain itu, mereka harus selalu ingat bahwa apa yang mereka lihat di media sosial tidak selalu merefleksikan realitas yang sebenarnya.
Generasi milenial memiliki pandangan yang berbeda-beda terhadap media sosial.
BACA JUGA:Tempat Pembuangan Sampah Terbakar Lagi, Babinsa Gercep Ikut Padamkan Api
Beberapa di antaranya menganggap media sosial sebagai alat yang berguna untuk berkomunikasi, membangun hubungan, dan memperluas jaringan sosial.
Sementara itu, beberapa orang lainnya menganggap media sosial sebagai alat yang merusak hubungan sosial dan mengganggu keseimbangan hidup. Secara umum, pandangan generasi milenial terhadap media sosial dapat dikatakan positif.
Sebuah survei yang dilakukan oleh Pew Research Center pada 2018 menunjukkan bahwa sekitar 88 persen dari generasi milenial menggunakan media sosial secara aktif.
Dengan mayoritas menganggap media sosial sebagai sumber informasi yang penting dan juga sebagai alat untuk terhubung dengan teman dan keluarga.
BACA JUGA:Pangdam II Sriwijaya Beri Penghargaan kepada 2 Perwira, Siapa Saja?
Namun, pandangan positif ini juga diiringi dengan beberapa kekhawatiran terhadap dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh penggunaan media sosial.
Beberapa masalah yang dianggap penting oleh generasi milenial antara lain adalah privasi dan keamanan data, penyebaran hoaks dan berita palsu.