Namun, proses pengangkatan yang memakan waktu lama mengganggu arus lalu lintas, sehingga aktivitas turun naik jembatan dihentikan pada tahun 1970.
Meskipun kini tidak lagi berfungsi, sistem pengangkatan ini menjadi bukti inovasi dan teknologi yang digunakan dalam pembangunan Jembatan Ampera.
Sistem ini juga menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur harus mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk kebutuhan masyarakat dan kelancaran arus lalu lintas.
BACA JUGA:Berjarak 4 Kilometer dari Jembatan Ampera, Sumsel Segera Punya Taman Keanekaragaman Hayati
BACA JUGA:Nikmati Indahnya Kota Palembang dari Ketinggian Jembatan Ampera, jadi Icon Wisata Baru Kota Pempek
5. Menara Jembatan Dilengkapi Jam Analog
Jembatan Ampera memiliki dua menara setinggi 63 meter dari tanah dengan jarak antar menara sekitar 75 meter.
Uniknya, menara tersebut dilengkapi dengan jam analog yang dipasang pada tahun 2018 sebagai penanda pelaksanaan Asian Games 2018 di Palembang dan Jakarta.
Jam analog ini menjadi simbol kemajuan dan modernitas Kota Palembang serta menunjukkan kesiapan daerah untuk menjadi tuan rumah event internasional.
BACA JUGA:Pemalakan di Jembatan Ampera Palembang Ratu Dewa Geram, Minta Tersangka Langsung Dicari
BACA JUGA:Beda Dari Tahun Lalu, Jembatan Ampera Bukan Sentral Perayaan Malam Pergantian Tahun Baru 2024
Meskipun Asian Games telah berakhir, jam analog ini tetap menjadi bagian dari Jembatan Ampera, mengingatkan kita akan sejarah dan semangat olahraga yang pernah terukir di kota ini.
Itulah beberapa fakta menarik jembatan ampera. Jembatan Ampera, dengan segala kisah menarik di baliknya merupakan bukti nyata dari sejarah, kebanggaan, dan kemajuan Kota Palembang.
Jembatan ini tidak hanya menghubungkan wilayah, tetapi juga menghubungkan masa lalu, masa kini dan masa depan, menginspirasi kita untuk terus maju dan membangun bangsa.