"Belum lagi cat dinding tempat wudhu hanya memakai cat tembok sehingga luntur ketika terkena siraman air," keluhnya.
BACA JUGA:Masjid Agung An-Nur Pemkab Ogan Ilir Selesai Direhab, Ada Nuansa Ka'bah dan Masjid Nabawi Lho
BACA JUGA:Pemkab Ogan Ilir Dapat Dana Bangun Rp 48 M, Rencananya Akan Dibangun Ini
Selain itu lanjut dia, bak saluran kabel AC tidak ditimbun pasir sehingga keramik penutupnya pecah saat terinjak.
"Kemudian kondisi atap bocor, tapi tetap saja dipasang plafon, ada lagi, lampu penerangan belum lama telah ada yang mati, kemudian lantai keramik bagian halaman belakang Masjid dihancurkan tapi tidak diperbaiki," paparnya.
Dengan berbagai permasalahan yang ada ini, pihaknya selaku pengurus Masjid dibuat kewalahan dalam memperbaiki kerusakan yang ada.
"Kami pengurus Masjid terpaksa mengerjakan perbaikan pipa aliran WC, kran air wudhu, cat tembok yang luntur melekat di tangan saat wudhu, bocor saat hujan menyebabkan ambal basah sehingga terpaksa dikeringkan menggunakan vakum cleaner," terangnya.
BACA JUGA:Pemkab Ogan Ilir Raih Penghargaan ProKlim 2024, Ini Alasannya
Belum lagi tambahnya, konstruksi tempat wudhu licin membahayakan.
"Ini tanpa perhitungan keselamatan jamaah setelah dan akan ambil wudhu atau ke WC," keluhnya lagi.
Karena alasan-alasan inilah, pihaknya sangat menyayangkan kenapa pihak Dinas PUPR menerima atas pengerjaan renovasi Masjid Agung An-Nur ini.
"Mereka menandatangani surat serah terima, tapi tidak mengecek di lapangan, bukankah ini tidak profesional namanya, harus ditinjau ulang lah!" tukasnya.
BACA JUGA:Siapkan Diri! Penerimaan CPNS 2024 di Pemkab Ogan Ilir di Buka, Yuks Cek Disini
BACA JUGA:Pemkab Ogan Ilir Kurban 17 Sapi, Bupati Panca Salat Ied di Masjid Agung An-Nur
Hal tersebut juga tambah Ustadz Gusti sudah disampaikan kepada pihak Dinas PUPR Kabupaten Ogan Ilir namun belum kunjung mendapat respon.