PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Cakrawala duka tengah menggelayuti bumi Sumatera Selatan atas meninggalnya seniman legendaris Palembang, Hj Anna Kumari binti RA Amantjik Rozak.
Semoga Allah merahmatinya, maestro tari dan pencipta Tari Tepak Keraton itu menghembuskan nafas terakhir pada Jumat malam, 13 September 2024 pukul 22.24 WIB.
Beliau meninggal dunia di usia 78 tahun dalam perawatan tim medis di IGD RSMH Palembang.
Kemudian jenazah beliau sempat dibawa ke kediamannya yang juga Sanggar Anna Kumari, Jalan KHA Azhari, nomor 760, RT 18, 14 Ulu, Seberang Ulu II, Palembang.
BACA JUGA:BPIP Apresiasi 15 Tokoh Peduli Pancasila, Maestro Tari Sumatera Selatan Termasuk?
BACA JUGA:Menjelajahi Keindahan 5 Tarian Tradisional Sumatera Selatan!
“Ya Allah semoga ibunda/nyai/mertua kami diampuni segala dosanya, diterima amal ibadahnya, dilapangkan kuburnya, maafkan bila beliau ada salah,” tulis salah seorang putri mendiang, Mirza Indah Dewi di dinding akun Facebooknya.
Kepergian sosok yang begitu lekat dengan perannya sebagai pamong budaya kota meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Palembang, khususnya para pecinta seni tari.
Almarhumah dikenal luas sebagai pencipta Tari Tepak Keraton, tarian tradisional yang menjadi ikon budaya Palembang.
Selain sebagai seniman, Anna Kumari juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial.
BACA JUGA:5 Ritual Persembahan Tari Tradisional di Indonesia, Warisan Budaya Hingga Kini Masih Terjaga
BACA JUGA:Mengenal Tari Penguton Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan, Sudah Ada Sejak Abad ke-18!
Berbagai kalangan mengakui dan tak meragukan dedikasinya dalam melestarikan seni dan budaya Palembang.
Sebelum jenazahnya di pemakaman umum setempat, banyak pelayat berdatangan dan memadati kediaman pribadinya untuk mendoakan.
Para pelayat mulai dari keluarga, tetangga, sahabat lama, kerabat, teman, hingga pejabat pemerintah dan seniman datang bergantian.