Ditempat yang sama, Gubernur Sumsel, Agus Fatoni menyampaikan, pengamanan teknologi sangat diperlukan untuk melindungi data dan informasi dari segala macam ancaman yang akan menimbulkan kerugian.
Semakin canggih Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dimanfaatkan, maka efektifitas dan efisiensi penyelesaian tugas akan semakin meningkat.
Namun hal, Kata Gubernur Sumsel ini juga menimbulkan potensi kehilangan atas kebocoran pada informasi dan data yang dikelola.
Kebocoran data yang selama ini kerap terjadi, dipicu oleh beberapa hal yang sebenarnya disebabkan oleh hal-hal yang bersifat non teknis.
"Ketidaktahuan pengguna teknologi, kecerobohan individu, dan ketidakpedulian merupakan beberapa contoh yang kita ketahui menjadi celah yang kerap digunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," akunya.
Agus Fatoni menambahkan, saya berharap, dengan terbentuknya CSIRT ini, pemerintah dapat lebih meningkatkan layanan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Di daerah/instansinya masing-masing, juga untuk meningkatkan kesadaran (awareness) pengguna teknologi informasi dan komunikasi akan pentingnya keamanan informasi.
"Selanjutnya, saya juga berharap kita nantinya dapat saling bersinergi dalam penanggulangan dan pemulihan insiden siber bersama dengan Tim CSIRT yang telah dibentuk," harapnya.
BACA JUGA:Wah! Dengan Program Ini, Polisi Dengarkan Aspirasi Pelajar SMKN 2 Muara Enim
Acara Launching Computer Security Incident Responde Team (CSIRT) ini, dilakukan Pj Gubernur Sumsel dan Kepala BSSN RI.
Dan didampingi oleh para Forkopimda. Usai acara tersebut, dilanjutkan dengan kegiatan Pengukuhan Dewan Teknologi Informasi Daerah Sumsel Periode 2023-2026.*