Senada dengan Widia, Mahendra menyayangkan Bursah tidak terpilih pada Pilkada 2018 akibat serangan fajar.
"Seharusnya jika kita menggunakan akal sehat pada pilkada 2018 lalu dan memenangkan Bursah, saat ini pasti Lahat sudah maju. Kita seperti buang-buang waktu lima tahun ini, karena pemerintahan yang ada tidak kelihatan membangun daerah," katanya.
Mahendra menjelaskan, kegiatan relawan Sanak Bursah-Widia selama menjelang kampanye Pilkada adalah bagi-bagi ayam hidup tiap Hari Jumat dan Senam Sehat Gembira setiap Minggu pagi.
BACA JUGA:Melenggang Duduk Kursi DPRD Lahat 2 Periode, Ini Sosok Widia Ningsih
Menurut Mahendra, Pembagian ayam hidup merupakan simbol dari akan dihidupkannya kembali program pembagian 10 ekor ayam dan uang santunan bagi keluarga warga yang meninggal dunia.
Program ini sukses besar di masa kepemimpinan Aswari Rifai sebagai Bupati, tapi dihapuskan di era pemerintahan Cik Ujang.
Aswari Rifai kini menjadi bagian dari tim pemenangan Bursah-Widia.
Ditegaskannya, dari segi kualitas, dua kandidat lain tidak ada apa-apanya jika dibandingkan Bursah Zarnubi.
"Sayang sekali kalau tokoh berkualitas seperti Bursah Zarnubi tidak diberi kesempatan untuk membangun Lahat, kita semua yang rugi sebagai masyarakat Lahat," tegas Mahendra.