Perubahan Zaman dan Warisan Budaya
Dengan berjalannya waktu, pengaruh Belanda yang memperkenalkan jalur transportasi darat mengubah peran Sungai Musi.
Meskipun demikian, keberadaan sungai ini tidak pernah pudar dari kesadaran masyarakat.
Hingga kini, Sungai Musi tetap menjadi bagian integral dari identitas Palembang, baik sebagai sumber ekonomi maupun sebagai simbol sejarah.
Hari ini, masyarakat Palembang masih merayakan berbagai tradisi dan festival yang berkaitan dengan Sungai Musi.
BACA JUGA:Olahan Ikan Tenggiri Dibungkus Daun Pisang: Begini Cara Buat Otak-Otak Khas Palembang
BACA JUGA:Mengenal Tari Gending Sriwijaya, Tarian Tradisional Kota Palembang Untuk Penyambutan Tamu!
Salah satunya adalah festival musi, di mana berbagai kegiatan seperti lomba perahu, pertunjukan seni, dan bazaar diadakan untuk merayakan kekayaan budaya dan sejarah sungai ini.
Melalui acara-acara ini, masyarakat tidak hanya mengenang sejarah, tetapi juga merayakan keberuntungan dan berkah yang dibawa oleh sungai ini.
Sungai Musi bukan hanya sekadar aliran air, ia adalah jejak sejarah yang mengalir di jantung Palembang.
Dari asal usul namanya yang bermakna keberuntungan hingga peranannya dalam membentuk peradaban, Sungai Musi menyimpan cerita yang dalam tentang kehidupan, perdagangan, dan budaya masyarakat.
Keberadaannya yang terus relevan dalam konteks modern menjadikan Sungai Musi sebagai simbol harapan, keberuntungan, dan warisan budaya yang tak ternilai bagi masyarakat Sumatera Selatan.
Dengan segala keunikan dan nilai sejarah yang dimilikinya, Sungai Musi akan terus menjadi bagian penting dari narasi identitas bangsa.