"Diharapkan semua ruas dapat beroperasi penuh pada akhir 2026 atau paling lambat awal 2027," ujarnya seperti dikutip koranpalpres.com dari TOLLROAD INDONESIA.
Salah satu alasan utama pembangunan jalan tol ini adalah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Sumatera.
Dengan akses yang lebih cepat dan mudah, diharapkan akan ada peningkatan arus barang dan jasa antara Palembang dan Jambi.
Ini akan memberikan dampak positif bagi para pelaku usaha, serta masyarakat yang bergantung pada transportasi untuk kegiatan sehari-hari.
"Kami percaya bahwa proyek ini tidak hanya akan mempercepat perjalanan, tetapi juga meningkatkan daya saing ekonomi kedua daerah. Aksesibilitas yang lebih baik akan menarik lebih banyak investasi," kata Kuncoro.
BACA JUGA:Setelah Ketinggalan Jauh, Tol di Sumbar Akhirnya Menuju Finis: Masyarakat Siap-Siap Uji Coba!
BACA JUGA:15 Ruas Jalan Tol Trans Sumatra yang Sudah Beroperasi, Termasuk di Sumatra Selatan
Meskipun proyek ini menunjukkan perkembangan yang positif, tantangan tetap ada, terutama dalam proses pembebasan lahan.
Namun, PT Hutama Karya optimis bahwa dengan dukungan semua pihak, hambatan ini dapat diatasi.
Pembebasan lahan untuk seksi 4, yang menghubungkan ruas Tempino-Simpang Nes sepanjang 19 km, sudah rampung 99%, dan diharapkan beroperasi pada kuartal ketiga tahun 2025.
Masyarakat di kedua provinsi sangat antusias menyambut kehadiran jalan tol ini. Banyak yang berharap bahwa proyek ini akan membawa perubahan signifikan dalam kehidupan sehari-hari mereka.
BACA JUGA:Sah! Tol Trans Sumatera Bertambah Panjang 15 Km, Jarak Palembang-Jambi Tinggal Sejengkal
Dengan waktu perjalanan yang lebih singkat, diharapkan bisa mengurangi biaya transportasi dan mempermudah akses ke berbagai layanan.